Tiga Penyebab Pasar Bisnis Digital Indonesia Tak Sebagus Korea
jpnn.com, JAKARTA - Data dari Kantar Worldpanel menunjukkan bisnis e-commerce di negara-negara Asia seperti Tiongkok, Taiwan dan Korea mengalami pertumbuhan lebih dari 30 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Menurut General Manager Kantar Worldpanel Indonesia Venu Madha, negara-negara tersebut memiliki proporsi pasar penjualan barang konsumen yang bergerak cepat (fast moving consumer goods/FMCG) lewat portal e-commerce yang lebih besar dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat atau Eropa.
"Maka tak heran jika saat ini banyak merek online dan online marketplace baru semakin berkembang. Pasar tradisional di Asia juga mulai bertransformasi menjadi multi-channel retailer seperti di Thailand, Filipina, dan Indonesia," ujar Venu dalam pesan elektronik yang diterima, Jumat (25/8).
Selain di negara-negara tersebut, Indonesia juga diprediksi menjadi pasar e-commerce yang cukup potensial. Karena dari 250 juta penduduk yang ada setengahnya diprediksi berusia di bawah 30 tahun yang sangat fasih dengan dunia online.
"Hanya saja memang berdasarkan data Worldpanel 2016 lalu, tercatat baru 1,9 persen rumah tangga di daerah urban yang melakukan pembelian dan transaksi produk FMCG melalui e-commerce," ucapnya.
Venu mengakui, angka tersebu terbilang kecil. Namun pertumbuhan dari rumah tangga yang melakukan belanja FMCG melalui portal online terus meningkat dari tahun ke tahun.
Antara lain dipicu promosi yang dinilai menguntungkan konsumen. Serta keinginan konsumen mendapatkan kenyaman serta kemudahan dalam berbelanja. Baik di lingkup lokal maupun global.
Sementara itu Direktur Komersial Kantar Worldpanel Indonesia Nadya Ardianti menyatakan, ada beberapa penyebab pertumbuhan pasar e-commerce di Indonesia tidak sebaik di negara Asia seperti di Tiongkok, Thailand dan Korea.
Data dari Kantar Worldpanel menunjukkan bisnis e-commerce di negara-negara Asia seperti Tiongkok, Taiwan dan Korea mengalami pertumbuhan lebih dari
- Harga Emas Antam Hari Ini Jumat 15 November 2024 Naik Tipis, Berikut Perinciannya
- BRI Insurance Perkuat Keberlanjutan Usaha & Peningkatan Ekonomi Pesantren
- Perkuat Kolaborasi, Kemendagri Tekankan Pentingnya Sinergi Daerah untuk Kelola Opsen Pajak
- Pelindo Dorong Ekonomi Pesisir lewat Pelatihan Pemasaran di BUMMas Kampung Bahari
- Percepat Hapus Kemiskinan, PNM Raih Penghargaan dari Kemenko PMK
- Gaet Generasi Muda di Sektor Pertanian, SGN Bentuk Inkubator Agripreneur Tebu