Tiga Perusahaan Garap Proyek USD 746 Juta di Blok Cepu
Jumat, 05 Agustus 2011 – 20:42 WIB
Hanya saja, kata Priyono, saat ini masih ada kendala pembebasan tanah yang akan digunakan untuk proyek tersebut. Oleh karena itu, Priyono meminta semua pihak bisa membantu menyelesaikan masalah yang ada. "Kita berharap kendala ini bisa teratasi, sehingga proyek ini berjalan lancara," ujarnya.
Baca Juga:
Priyono juga mengatakan, realisasi peningkatan produksi minyak yang cukup besar dari proyek Banyu Urip kemungkinan belum tentu akan terulang dalam lima tahun ke depan. Sebab, selama 10 tahun terakhir belum ditemukan cadangan minyak dalam skala besar seperti yang ditemukan di Banyu Urip.
"Kegiatan eksplorasi yang berhasil menemukan cadangan besar, umumnya penemuan cadangan gas. Misalnya, proyek Masela di Laut Arafura dengan operator Inpex, kemudian Genting Oil di Blok Kasuri, Papua Barat, dan Blok Natuna Timur, di Kepulauan Riau. Saya kira proyek Banyu Urip ini nantinya dapat mendongkrak produksi minyak nasional,” tegasnya.
Pembangunan fasilitas proyek Banyu Urip itu mencakup 49 sumur pada tiga anjungan sumur, fasilitas produksi pusat, serta pipa sepanjang 95 kilometer untuk mengalirkan minyak ke fasilitas penyimpanan dan alir-muat terapung (Floating Storage and Offloading/FSO) yang berkapasitas maksimal 1,7 juta barel. "Proyek ini direncanakan dapat menghasilkan kurang lebih 450 juta barel minyak selama masa kontrak," tukasnya