Tiga Presiden
Oleh: Dahlan Iskan
Saya juga lama tidak bertemu Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. Saya sengaja pilih satu lift dengan mantan ketua umum Partai Keadilan Sejahtera itu.
Dari cerita Nur Wahid saya baru tahu bagaimana asal-usul pencabutan tiga Tap MPR sekarang ini.
Awalnya pimpinan MPR menerima surat dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly. Itu sekitar dua minggu sebelum Laoly diganti.
Isinya: minta Tap MPR yang menyatakan Presiden Soekarno (Bung Karno) terlibat G30S/PKI dicabut.
Dari situlah lantas Golkar dapat ide untuk juga mengirim surat ke pimpinan MPR: agar Tap MPR yang berisi Presiden Soeharto terlibat korupsi dan KKN ikut dicabut.
Lalu PKB juga kirim surat serupa. Isinya: agar Tap MPR yang berisi Presiden Gus Dur melanggar konstitusi dicabut.
Pimpinan MPR pun berunding. Rapatnya dipimpin Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Saat itulah Wakil Ketua MPR asal PDI Perjuangan Ahmad Basarah usul: bagaimana kalau dia melapor dulu kepada Megawati Soekarnoputri.
Tiga presiden sudah direhabilitasi nama baik mereka. Bung Karno dalam kaitan dengan politik, Pak Harto dalam kaitan KKN, dan Gus Dur soal konstitusi. Tujuannya.
- Ibas: MPR Punya Andil Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan
- Menteri Investasi Sebut Para Pengusaha US-ASEAN Optimis Berinvestasi di Indonesia
- Kloning Javier
- Terima Kunjungan Hadianto, Waka MPR Apresiasi Perkembangan Pembangunan Palu
- Prabowo Pamer Kinerja Kabinetnya di Hadapan Pengusaha US-ASEAN, Begini Katanya
- Menko Airlangga dan Menteri Mary Ng Gelar Pertemuan Bilateral, Apa Saja yang Dibahas?