Tiga Pria Ngaku Anggota BNN Merampok Pengendara Sepeda Motor

Tiga Pria Ngaku Anggota BNN Merampok Pengendara Sepeda Motor
Korban melapor ke kantor polisi. Foto ilustrasi: dokumen jpnn

Korban membantah tuduhan tersebut. Namun para pelaku dengan kasar memaksa untuk mengaku. "Saya diborgol. Mata saya ditutup," sebut pria 24 tahun itu.

Saat berada di dalam mobil, korban dibawa berkeliling dan juga dipaksa mengaku memiliki barang haram tersebut. Setiap kali korban membantah, satu pukulan dan tendangan mendarat ke tubuhnya.

"Saya dianiaya di dalam mobil itu," jelasnya.

Korban yang ketakutan hanya bisa minta ampun. Namun pelaku tetap menganiaya korban hingga subuh di dalam mobil tersebut. "Saya diturunkan di jalan raya depan stadion Tumenggung Abdul Jamal," sebutnya. "Saya tidak mengenali mereka, karena memakai masker," sambungnya.

Korban yang tak mengantongi uang, terpaksa jalan kaki ke rumahnya. Sesampai di rumahnya, korban menceritakan kejadian tersebut pada pamannya dan melaporkan ke Polsek Sei Beduk.

Saat korban sedang berada di polsek Sei Beduk, tiga orang yang diduga pelaku perampokan tersebut mendatangi kos-kosan korban. Pelaku yang mrngenakan masker tersebut mengacak-acak kamar kos korban.

"Saya tahunya pas pulang dari polsek. Kata kawan kos saya, ada teman saya datang nyariin. Pas saya masuk kamar, kamar saya sudah berantakan," kesalnya.

Para pelaku mencuri tas korban yang berisi paspor dan dokumen lainnya. Tak hanya itu, pelaku juga membawa panci masak milik korban.

Seorang warga Batam bernama Musalmina menjadi korban perampokan tiga orang yang mengaku anggota Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Batam, Minggu (24/11) lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News