Tiga Sahabat di Bali Reuni Turun-temurun hingga Cucu-Cicit
Kamis, 20 Juni 2013 – 02:15 WIB
Keluarga Kuna diwakili Kunti Putri, putri keduanya. Dia berharap jalinan hubungan kekeluargaan DKS terus ditingkatkan. "Sebab, ini amanat orang-orang tua kita dulu. Kita wajib meneruskannya sampai kapan pun," ujarnya.
Sementara itu, keluarga Soebadi diwakili Prof dr Diany Yogiantoro. "Kami pada intinya selalu mengingatkan bahwa kami mempunyai saudara di Bali. Dan hubungan kekeluargaan ini tidak boleh putus," tutur dokter spesialis mata RSUD dr Soetomo Surabaya itu.
Reuni diisi dengan saling tukar suvenir. Keluarga Djelantik memberikan patung garuda. Keluarga Kuna membuat spanduk besar bergambar foto tiga sahabat DKS bersama istri masing-masing. Keluarga Soebadi menyerahkan buku foto kenang-kenangan beberapa kali reuni keluarga DKS.
Ada juga penampilan kreasi seni masing-masing keluarga. Ada yang menampilkan tari modern, tari Bali, duet tabuh gender, sampai nyanyian lagu Rek Ayo Rek, Sik Asik Sik Asik, hingga Cucakrowo yang dipelesetkan. Karena itu, tidak heran bila gelak tawa terdengar berkali-kali mewarnai suasana kangen-kangenan itu.
JARANG ada tiga sahabat yang menjalin hubungan kekeluargaan sejak 1944 bisa bertahan hingga sekarang, 69 tahun kemudian. Tapi, fenomena langka itu
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408