Tiga Sahabat di Bali Reuni Turun-temurun hingga Cucu-Cicit
Kamis, 20 Juni 2013 – 02:15 WIB
Kedekatan mereka juga sangat terasa ketika salah satu keluarga menggelar upacara. Saat upacara ngaben, keluarga Soebadi diposisikan sebagai keluarga dekat Djelantik atau Kuna. Mereka diperkenalkan kepada para tamu sebagai keluarga sendiri.
"Jadi, kami benar-benar menganggap mereka seperti saudara sendiri," tegas Diana.
Dari hubungan persaudaraan yang sangat akrab itulah, keluarga DKS bersepakat untuk menggelar pertemuan rutin secara bersama-sama (reuni). Dimulai tahun 2002 di rumah keluarga dr Sadewa (putra sulung Djelantik). Lalu diteruskan di Taman Ujung pada 2004, di Bendega (2006), di Bedugul (2009), dan terakhir di Warung Mina Renon (15/6/2013).
"Menurut rencana, reuni berikutnya di Surabaya. Tapi, waktunya belum ditentukan," tambah Diana.
JARANG ada tiga sahabat yang menjalin hubungan kekeluargaan sejak 1944 bisa bertahan hingga sekarang, 69 tahun kemudian. Tapi, fenomena langka itu
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408