Tiga Siswa SD Papua Ciptakan Perangkat Simulator Kemudikan Mobil
Terinspirasi Anak-Anak yang Main Game Balapan
Minggu, 07 Oktober 2012 – 00:07 WIB
"Setir mobil ini dibelikan Pak Guru di pasar loak. Harganya sekitar Rp 50 ribu," katanya.
Dia memperkirakan, biaya yang dihabiskan untuk membuat alat tersebut tak lebih dari Rp 500 ribu. Tentu saja, jumlah itu belum termasuk satu unit monitor dan sebuah laptop untuk menyimpan software simulator mengemudi.
Perangkat simulator itu selesai menjelang Lebaran lalu dan sejauh ini bisa dioperasikan dengan baik. Sayangnya, alat tersebut belum dilengkapi suara deru mobil agar tambah seru. "Penambahan audio memang menjadi rencana pengembangan alat ini," jelas Petrus Mbuan.
Yang menarik, pemakai simulator ini akan diuji kemampuan mengemudi dengan menjawab tiga pertanyaan yang muncul menjelang garis finis. Semua tentang rambu-rambu lalu lintas. Yakni, rambu belok kanan dan batas kecepatan maksimal 5 km/jam.
Di tengah ramainya kasus dugaan korupsi pengadaan simulator ujian SIM Korlantas Mabes Polri, tiga siswa SD asal Papua menciptakan alat simulasi mengemudi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408