Tiga Tokoh GNPF-MUI Dijerat, Habib Rizieq Empat Kasus
Dalam kasus Habib Rizieq, Bachtiar Nasir dan Munarman itu publik kebingungan menilai apakah kasus itu benar atau bohong.
Sehingga, publik masih menyangsikan kebenaran atas kasus tersebut.
”Sekalipun selama ini Polri memiliki otoritas kuasa wacana untuk mengatur mana pihak yang salah dan tidak berdasar hukum negara,” paparnya.
Bahkan, kalau diperkecil segmentasi publiknya, yaitu kalangan aliansi gerakan Islam yang pro aksi 411 dan 212, maka kasus-kasus itu sama sekali tidak berpengaruh.
Bahkan, mereka menganggap kasus itu merupakan rekayasa untuk menjerat sejumlah orang.
”Persepsi menjerat ulama kian menguat dengan adanya isu pendataan terhadap pesantren dan tokohnya,” ujarnya.
Dengan semua itu, yang muncul justru semua kasus yang menjerat tokok GNPF itu merupakan ujian untuk profesionalitas Polri.
Apakah Polri bisa menunjukkan bukti kuat adanya pelanggaran hukum. ”Kalau tidak ya, profesionalitas itu yang akan diuji,” paparnya.
Satu per satu bermunculan kasus yang melibatkan sejumlah tokoh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI). Profesionalitas
- Berdiri di Depan Massa Reuni Akbar PA 212, Habib Rizieq Menyampaikan Pesan, Lantang
- Habib Rizieq Cs Gugat Presiden, Gunakan Istilah G30S/Jokowi
- Anak Buah Prabowo Temui Habib Rizieq, Ini yang Dibicarakan
- Setelah Bebas Murni, Habib Rizieq akan Kembali Berdakwah
- Habib Rizieq Bebas Murni Hari Ini Atas Perkara Kriminalisasi
- Bachtiar Nasir Mengingatkan Pemerintah Jangan Lelah Mendukung Palestina