Tiga UIN Pengin Punya Fakultas Kedokteran
Mulai fasilitas sarana prasarana hingga tenaga pengajar. Bahkan sudah ada kerja sama dengan tiga rumah sakit.
Yakni RS Siti Hajar Sidoarjo sebagai rumah sakit utama, RS Bhayangkara dan RS Haji Surabaya sebagai afiliasi. ”Dosen juga sudah. Penambahan kemarin 30 (dosen). Calon dekannya juga sudah,” kata A’la.
Selain itu ada pula kerja sama dengan pemerintah NTB dan NTT untuk memberikan beasiswa bagi mahasiswa di fakultas kedokteran lantaran kebutuhan dokter di dua propinsi tersebut dianggap masih kurang.
”Tentu ada komitmen bahwa mereka harus kembali ke sana dan bukan jadi dokter untuk kaya,” tegas dia.
M. Nasir menuturkan, memang moratorium pendirian fakultas kedokteran sudah dicabut. Tapi tetap ada evaluasi dulu usulan tiga kampus UIN itu.
Persyaratan utama di antaranya punya rumah sakit atau sudah ada kerja sama degan rumah sakit yang berada satu daerah.
Dokter yang dibutuhkan itu sekitar 26 dokter preklinik dan mata kuliah yang mendukung proses pembelajaran.
Selain itu ada pula dokter klinik yaitu dokter spesialis pada sekitar 12 atau 18 bagian. ”Nanti kita evaluasi kalau masuk kriteria (diterima),” tegas dia.
Saat ini ada 83 kampus punya fakultas kedokteran. Sebanyak 17 kampus telah menyandang akreditasi A, 29 fakultas kedokteran akreditasi B, dan sisanya C.
- Luncurkan Dua Prodi Baru, FKIK Unika Atma Jaya Dukung Visi Indonesia Emas 2045
- Merintis Karier dari Bawah, Prof Ari Didukung Jadi Rektor UI
- Berpakaian Serbahitam, Mahasiswa dan Dokter Gelar Aksi Tolak Penangguhan Dekan FK Undip
- Heboh Perundungan di Kedokteran Unpad, IDI Jabar Merespons Begini
- 3 Mahasiswa Kedokteran Unsrat Jawara Poster Ilmiah Tingkat Dunia
- Unair Orla