Tiga Warga Prancis Dibebaskan Al Qaeda

Tiga Warga Prancis Dibebaskan Al Qaeda
Tiga Warga Prancis Dibebaskan Al Qaeda
Berita bebasnya tiga warga Prancis itu kali pertama tersiar Minggu malam (13/11). Istana kepresidenan lah yang menyebarluaskan kabar gembira tersebut kepada media. "Setelah hampir enam bulan disandera, tiga warga Prancis akhirnya bebas," terang istana kepresidenan dalam pesan tertulis. Konon, ketiganya bebas setelah Kesultanan Oman terlibat dalam proses negosiasi dengan militan Al Qaeda.

Menurut pejabat pemerintah Yaman, tiga sandera itu bebas setelah pemerintah Oman dan seorang pebisnis Yaman, yang diduga kuat adalah Ben, bersedia membayar uang tebusan. Kabarnya, militan yang berafiliasi dengan Al Qaeda itu minta tebusan sebesar USD 12 juta (sekitar Rp 107,5 miliar). Jika tuntutan itu tak dipenuhi, militan mengancam bakal menghabisi nyawa tiga warga Prancis tersebut.

Terkait tebusan, pemerintah Prancis menegaskan bahwa mereka sama sekali tak mengeluarkan uang untuk membayar kebebasan tiga warganya. "Presiden Nicolas Sarkozy sangat berterimakasih kepada Sultan Oman dan pemerintah Oman atas bantuan mereka, juga kepada semua pihak yang ikut mengupayakan akhir bahagia ini," terang istana kepresidenan dalam pernyataan tertulis.    

Kemarin, Triangle Generation Humanitaire, organisasi kemanusiaan tempat tiga warga Prancis itu bekerja, mengonfirmasikan kebebasan tiga anggotanya tersebut. Meski belum bisa menjelaskan kronologi bebasnya tiga anggotanya, organisasi itu menegaskan bahwa kondisi mereka sehat. "Kami sangat bahagia mengetahui kebebasan mereka," kata Patrick Verbruggen, direktur organisasi tersebut. (AP/AFP/hep/ami)

MUSCAT - Di tengah krisis politik yang melanda Yaman, pemerintah Prancis sukses bersepakat dengan militan Al Qaeda. Hasilnya, tiga pekerja sosial


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News