Tiga Warga Prancis Dibebaskan Al Qaeda
Selasa, 15 November 2011 – 08:36 WIB
Berita bebasnya tiga warga Prancis itu kali pertama tersiar Minggu malam (13/11). Istana kepresidenan lah yang menyebarluaskan kabar gembira tersebut kepada media. "Setelah hampir enam bulan disandera, tiga warga Prancis akhirnya bebas," terang istana kepresidenan dalam pesan tertulis. Konon, ketiganya bebas setelah Kesultanan Oman terlibat dalam proses negosiasi dengan militan Al Qaeda.
Menurut pejabat pemerintah Yaman, tiga sandera itu bebas setelah pemerintah Oman dan seorang pebisnis Yaman, yang diduga kuat adalah Ben, bersedia membayar uang tebusan. Kabarnya, militan yang berafiliasi dengan Al Qaeda itu minta tebusan sebesar USD 12 juta (sekitar Rp 107,5 miliar). Jika tuntutan itu tak dipenuhi, militan mengancam bakal menghabisi nyawa tiga warga Prancis tersebut.
Terkait tebusan, pemerintah Prancis menegaskan bahwa mereka sama sekali tak mengeluarkan uang untuk membayar kebebasan tiga warganya. "Presiden Nicolas Sarkozy sangat berterimakasih kepada Sultan Oman dan pemerintah Oman atas bantuan mereka, juga kepada semua pihak yang ikut mengupayakan akhir bahagia ini," terang istana kepresidenan dalam pernyataan tertulis.
Kemarin, Triangle Generation Humanitaire, organisasi kemanusiaan tempat tiga warga Prancis itu bekerja, mengonfirmasikan kebebasan tiga anggotanya tersebut. Meski belum bisa menjelaskan kronologi bebasnya tiga anggotanya, organisasi itu menegaskan bahwa kondisi mereka sehat. "Kami sangat bahagia mengetahui kebebasan mereka," kata Patrick Verbruggen, direktur organisasi tersebut. (AP/AFP/hep/ami)
MUSCAT - Di tengah krisis politik yang melanda Yaman, pemerintah Prancis sukses bersepakat dengan militan Al Qaeda. Hasilnya, tiga pekerja sosial
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer