Tiga Wartawan Polisikan Demonstran
Senin, 17 Mei 2010 – 09:02 WIB
KOTA BEKASI – Pemukulan terhadap wartawan yang dilakukan pengunjuk rasa di Patung Tiga Mojang Harapan Indah Kota Bekasi, berbuntut. Tiga juru kamera dari stasiun televisi swasta yang menjadi korban pemukulan pada Jumat (14/5) lalu, melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Metro Bekasi, kemarin. Ketiga wartawan yang melaporkan itu, Stepahen Antony Patinama dari Metro TV, Didit Junaedi dari RCTI, dan Bob Agusyanto dari TPI. Dengan nomor surat LP /1231/K/V/2010/SPK/Restro Bekasi para pelapor juga memberikan barang bukti surat visum dari RSUD Kota Bekasi dan rekaman atas pemukulan yang dilakukan sejumlah pengunjuk rasa. Awal pemukulan itu, menurut salah satu korban, Stephen Antony Panitama, terjadi begitu saja. Dia tiba-tiba dipukul oleh massa dari arah belakang, ketika hendak mengabadikan gambar salah satu pengunjuk rasa yang sedang diamankan petugas.
Baca Juga:
Entah apa salahnya, para pengunjuk rasa pun ada yang berusaha merampas kamera yang sedang dipegang korban. ”Ada tiga kali pemukulan, yang pertama satu orang memukul dengan tangan, dan dua orang lainnya memukul dengan kayu,” kata Ade panggilan akrab Stephen Antony Panitama.
Baca Juga:
Melihat Ade sedang dipukul, Didit Junaedi salah satu kontributor RCTI pun berusaha melerai. Namun, usahanya itu malah berbuah bogeman dari arah belakang oleh massa yang tidak dikenal. ”Ketika saya mau melerai Ade, tiba-tiba saya juga dipukul juga dari arah belakang,” tuturnya.
KOTA BEKASI – Pemukulan terhadap wartawan yang dilakukan pengunjuk rasa di Patung Tiga Mojang Harapan Indah Kota Bekasi, berbuntut. Tiga juru
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS