Tikam Maling, Yusuf Rizaldi Pernah Jadi Pahlawan Desa
Jumat, 14 September 2012 – 11:41 WIB
“Bukan tanggung, kalau tidak salah dia masih di bawah umur ketika itu menghabisi si Ono maling paling disegani di Pangkalansusu ini. Padahal, ceritanya polisi pun tidak mampu meringkus si Ono ketika itu karena disebut-sebut memiliki ilmu kebal,” urai Lubis.
Saking nekatnya, cerita Lubis, Yusuf mengbikam Ono persis di dalam bus angkutan umum yang menuju Pangkalanbrandan dan Medan. Peristiwa itu dipicu kekesalan Yusuf karena bebek neneknya disikat habis oleh Ono. Setiap kali beraksi Ono memang dikenal tidak pilih bulu, barang apapun disikatnya termasuk kasur sekalipun.
Keberanian diperlihatkan Yusuf membuat warga takjub. Tidak itu saja, warga juga menaruh perhatian ketika Yusuf menjalani proses hukum dengan memberikan bantuan material dan moril kepadanya. Rasa hormat pun berjalan dengan sendiri setelah Yusuf yang dianggap sebagai pahlawan ketika itu dengan menghabisi maling ganas.
Waktu pun bergulir, munculah program pemerintah yang menyalurkan dana bagi pembuatan saluran air (parit) di seputar pemukiman Yusuf yang disinyalir disebut P2D (Program Pembangunan Desa). Entah dirasuki setan apa, Yusuf yang menjadi bendahara di program itu membawa lari uang sekitar Rp8 juta guna pembuatan dinding parit. Kepercayaan yang diberikan kepadanya langsung pupus. “Kalau tidak salah sekitar tahun 2001 itu, Yusuf pun pergi merantau setelah membawa uang program tersebut. Tetapi setelah itu memang ada pulang kampung, membawa keluarga dia,” ungkap Lubis.
M Yusuf bin Hasan alias Yusuf Rizaldi, terduga tersangka teroris Kelompok Depok, ternyata cukup dikenal di Dusun III Sei Siur Kecamatan Pangkalansusu,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408