Tiket Bandung dan Jogja Paling Banyak Dibeli

jpnn.com - GUBENG - Mendekati libur Natal dan Tahun Baru, persediaan tiket kereta api (KA) kian menipis. Tiket kereta jurusan Bandung dan Jogjakarta yang paling banyak dibeli. ''Baik kelas eksekutif maupun ekonomi, tiketnya tinggal sedikit,'' jelas Humas PT KAI Daops VIII Sri Winarto.
Untuk tujuan Bandung, persediaan tiket KA Malabar, Argowilis, dan Turangga sudah menipis. Begitu juga kereta Bima, Gajayana dan Sancaka dengan tujuan Jogjakarta. ''Mayoritas pembeli memilih berangkat pada 22 Desember dan 23 Desember,'' lanjut Winarto.
Tiap hari PT KAI menyediakan 5.500 lembar tiket. Tiket untuk keberangkatan pada 22 Desember dan 23 Desember hanya tersisa 20 persen. ''Di luar tanggal itu, tiketnya masih tersisa 40 persen,'' paparnya.
Winarto menyatakan, untuk liburan Natal dan Tahun Baru ini, PT KAI Daops VIII tidak menambah kereta. Pihaknya hanya memaksimalkan jumlah kereta yang ada. Namun, ada kemungkinan gerbong ditambah sesuai dengan permintaan penumpang. ''Jika hari biasa satu lokomotif menarik enam sampai tujuh gerbong, mungkin satu lokomotif tambahan bisa menarik 8 sampai 9 gerbong,'' ungkapnya.
Lantas, apakah ada kenaikan harga tiket? Winarto menjelaskan, mungkin saja akan ada kenaikan tiket untuk kereta komersial. Namun, pihaknya tetap mengacu pada batas bawah dan atas yang sudah ditetapkan. ''Untuk kereta eksekutif, batas atas harganya mencapai Rp 700 ribu,'' katanya. (aph/ai)
GUBENG - Mendekati libur Natal dan Tahun Baru, persediaan tiket kereta api (KA) kian menipis. Tiket kereta jurusan Bandung dan Jogjakarta yang paling
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BPOLBF Perkuat Sinergi Melalui Industry Call Bersama Pelaku Pariwisata Labuan Bajo
- Rayakan HUT ke-29 Tahun, PTPN Group Berkomitmen Berikan Kontribusi Terbaik
- Yamaha Music Manufacturing Asia Tegaskan Komitmen untuk Tetap Beroperasi di Indonesia
- Perkuat Perlindungan Mitra Petani Lokal, McDonalds Berikan BPJS Ketenagakerjaan
- Berlimpah Berkah Ramadan di AEON Mall Sentul City
- Perkembangan Industri Rokok Elektrik Perlu diimbangi Edukasi dan Regulasi