Tiket Mahal, Bagasi Berbayar, Jumlah Penumpang Turun Drastis
BACA JUGA: Tiket Pesawat Masih Mahal, saat Bersamaan Bagasi Berbayar
Dia mengungkapkan, penumpang sepi kemungkinan dipengaruhi oleh tingginya harga tiket dan penerapan bagasi berbayar.
"Mahalnya biaya membuat orang berfikir ulang untuk memakai pesawat sebagai moda transportasi. Sekarang yang terbang paling mereka yang tugas dinas dibiayai kantor. Kalau bayar sendiri pasti pikir-pikir," ungkapnya.
Saat dikonfirmasi, Area Manager Lion Air Agung Purnama membenarkan, sejumlah jadwal maskapai Lion Air Group dibatalkan karena kekurangan penumpang. "Tapi penumpang sepi bukan karena penerapan bagasi berbayar ya," ucapnya.
Dia mengungkapkan, terlalu dini untuk melihat efek yang diakibatkan oleh penerapan penghapusan bagasi gratis. Sebab, kebijakan itu baru dijalankan beberapa hari.
BACA JUGA: Informasi Penting Seputar Bagasi Berbayar Lion Air
"Jika ingin melihat pengaruhnya bisa dilihat tiga bulan ke depan. Sebab, saat ini penumpang yang berangkat kebanyakan membeli tiket sebelum 22 Januari. Jadi, masih mendapatkan bagasi gratis," ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Agung ini menyampaikan, penumpang sepi lantaran saat ini memasuki periode low season pasca Natal dan tahun baru. Di mana permintaan untuk berpergian ke suatu tempat rendah. "Setiap tahun memang trennya seperti ini, jadi bukan karena penerapan bagasi," ucapnya.
Penerapan bagasi berbayar yang dilakukan di saat tiket pesawat mengalami kenaikan, diduga jadi penyebab jumlah penumpang turun drastis.
- Menjelang Natal dan Tahun Baru, Garuda Pastikan tidak Ada Kenaikan Harga Tiket
- AirAsia Tawarkan Tiket Pesawat Ke Tiongkok dengan Harga Terjangkau
- Mengurai Penyebab Tingginya Harga Tiket Pesawat di Indonesia
- AirAsia Fly Thru Bangkok Tawarkan Liburan Praktis dan Hemat ke Luar Negeri
- Wings Air Buka Rute Mamuju-Balikpapan, Sebegini Harga Tiketnya
- Dirut Garuda Turunkan Harga Tiket Pesawat Domestik, Cek nih Rutenya