Tiket Mahal Bagasi Berbayar, Wisatawan Ogah Beli Oleh - Oleh
jpnn.com, BANJARMASIN - Naiknya harga tiket pesawat yang dibarengi kebijakan sejumlah maskapai penerbangan menerapkan bagasi berbayar, diprediksi bakal memukul sektor pariwisata.
Wakil Ketua DPD Asita (Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies) Kalsel, Sumedi menyampaikan, selain mengurangi pendapatan pengusaha biro perjalanan, mahalnya biaya berpergian juga mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan ke berbagai daerah.
"Aktivitas orang ingin berwisata sangat dipengaruhi oleh biaya. Jika tinggi, tentu orang akan berfikir ulang atau sedikit memperhatikan untuk kegiatan berwisatanya," ucapnya.
BACA JUGA: Kaget Harus Bayar Bagasi Rp 884 Ribu, Ada yang Bongkar Tasnya
Apalagi dihapusnya bagasi gratis. Menurutnya, itu akan mengurangi minat wisatawan untuk membeli produk usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM.
Penumpang di bandara. Ilustrasi Foto: Sutrisno/Radar Banjarmasin/JPG
"Wisatawan berpikir panjang membeli dalam jumlah banyak oleh-oleh hasil produk UMKM, lantaran bakal membayar bagasi mahal. Hal itu tentu berdampak negatif pada sektor UMKM tersebut," tambahnya.
Naiknya harga pesewat bersamaan dengan kebijakan bagasi berbayar, menyebabkan wisatawan malah membeli oleh – oleh.
- Imbas PPN 12 Persen, Harga Tarif Pesawat Bakal Turun 10 Persen
- Pemerintah Wacanakan Diskon 50 Persen untuk Tiket Kereta Api Jelang Nataru
- Kabar Baik, Harga Tiket Garuda Siap Turun, Catat Syarat & Ketentuannya
- Libur Nataru, Pemerintah Bakal Segera Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Browser Safari di iPhone, iPad & MacBook, Muncul Website Ini untuk Pencarian Hotel
- Cara Menemukan Penerbangan Termurah di Google Flights