Tiket Mahal, Hanya Separo Tribun Terisi

Tiket Mahal, Hanya Separo Tribun Terisi
Tiket Mahal, Hanya Separo Tribun Terisi
KENAIKAN harga tiket di kelas ekonomi sangat terasa saat laga Persegres Gresik kontra Persiram Raja Ampat, kemarin (8/1). Dari total keseluruhan 24.500 lembar tiket yang dicetak pihak panitia pelaksana (Panpel) Persegres, tidak lebih dari separonya saja yang terjual.

Berdasarkan data yang diperoleh Jawa Pos dari pihak panpel, hanya sekitar 12 ribu tiket saja yang terjual. Tak heran, banyak celah tribun tanpa penonton yang terlihat dalam laga kemarin. "Selain karena tidak pas hari libur, kenaikan harga tiket juga cukup drastis. Itu yang membuat banyak teman-teman memilih nonton di televisi saja. Butuh sosialisasi lagi," ujar salah seorang Ultras yang enggan disebut namanya.

Terpisah, ketua panpel Persegres Choirul Anam mengakui bahwa jumlah penonton yang datang ke pertandingan jauh dari targetnya. Dengan asumsi pertandingan perdana, panpel awalnya menargetkan tiket bisa terjual habis. Apalagi Persegres musim ini juga dijejali pemain bintang yang bisa menarik animo penonton.

Harga tiket ekonomi Rp25 ribu sejatinya sudah dilakukan klub-klub ISL Jatim yang lain. Awalnya harga tiket ekonomi hanya Rp15 ribu. Anam membenarkan jika sosialisasi yang dilakukan panpel masih belum bisa menyentuh ke semua lapisan publik Gresik. "Berikutnya kami akan maksimalkan sosialisasi kenaikan tiket ini, baik lewat media massa ataupun spanduk," ungkap Anam.

KENAIKAN harga tiket di kelas ekonomi sangat terasa saat laga Persegres Gresik kontra Persiram Raja Ampat, kemarin (8/1). Dari total keseluruhan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News