Tiket Mahal, Penerbangan 'Charity' Berakhir

Tiket Mahal, Penerbangan 'Charity' Berakhir
Tiket Mahal, Penerbangan 'Charity' Berakhir
PADANG - Memasuki rentang dua pekan, setelah bencana gempa 7,9 SR yang mengguncang Sumatera Barat (Sumbar) khususnya dan telah menimbulkan banyak korban jiwa, tiket penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) masih sulit didapat. Hal itu dapat terlihat pada Selasa (13/10) sore, di mana tiket untuk hari ini maupun dua hari ke depan nyaris tak ada lagi. Adapun beberapa tiket yang tersedia, sebagian besar sudah ada di tangan para calo, dengan harga cukup mahal.

"Susah benar nyari tiket sekarang, Bang. Saya sudah tanya ke Batavia, Sriwijaya, Merpati, habis semua yang untuk besok (Rabu). Begitu juga beberapa penerbangan siang untuk Kamis. Sementara yang banyak justru ada di tangan calo," ungkap Andriansyah, salah seorang calon penumpang di BIM sore itu.

"Memang beberapa (yang di calo pun) harganya masih bisa di sekitar Rp 1 jutaan. Masih sesuai dengan kesepakatan airlines tentang tarif maksimal pasca bencana yang pernah saya baca. Tapi kan masih tetap saja mahal," tambah pemuda tersebut, sembari menambahkan bahwa salah seorang calo misalnya sempat menawarkan tiket Lion Air untuk Kamis (15/10) pukul 05.30 WIB kepadanya seharga Rp 900 ribu.

Andri pun menyebutkan bahwa setahunya, harga normal (di luar peak season) penerbangan Padang-Jakarta selama ini adalah antara Rp 200-300 ribu hingga Rp 500-600 ribu. Sementara pada periode sibuk seperti musim mudik Lebaran dan arus balik, menurutnya pula, biasanya memang bisa mencapai Rp 1 jutaan. "Jadi, tarif tiket sekarang ini istilahnya sama seperti masa-masa Lebaran saja menurut saya," katanya lagi.

PADANG - Memasuki rentang dua pekan, setelah bencana gempa 7,9 SR yang mengguncang Sumatera Barat (Sumbar) khususnya dan telah menimbulkan banyak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News