Tiket Manual Susahkan Penumpang KRL

Tiket Manual Susahkan Penumpang KRL
Tiket Manual Susahkan Penumpang KRL
”Coba kalau ditanya mau ke stasiun mana pasti tidak akan seperti ini. Makanya saya minta jika ini diterapkan seharusnya sudah mulai diberikan daftar tiket dengan tujuan stasiun yang dikehendaki penumpang. Saya dukung kalau e-ticketing untuk menertibkan penumpang liar. Tetapi sekarang justru terbalik penerapannya buat penumpang lain kesulitan,” ungkapnya.

Senada, Lusi Apriana, 26, penumpang kereta juga mengaku sempat bersitegang dengan petugas keamanan pintu get out yang berjaga. Dirinya sempat tidak bisa keluar Stasiun Depok Baru dan harus membeli tiket menuju Stasiun Depok Lama. Karena tiket yang dipergunakan harusnya berhenti di Stasiun Pondok Cina.

”Lah ini bukan salah saya, ini murni kesalahan penjual tiket. Saya hanya ditanya tujuan saja tidak berhenti di stasiun mana. Sempat ribut kecil dan akhirnya saya diperbolehkan keluar melalui pintu samping,” tuturnya. Perempuan yang bekerja di salah satu bank swasta dibilangan Mangga Besar ini berharap, sosialisasi e-ticketing dari PT KAI lebih jelas dan detail.

Sebab, penerapan program baru yang melatih penumpang agar tertib baru kali ini dilakukan. Sosialisasi itu juga tidak bisa secepat kilat membuat calon penumpang mengerti. Karena, mayoritas penumpang transportasi masal ini datang dari kalangan menengah bawah.  ”Ini hanya sekedar permintaan saya dan penumpang lain. Tapi saya mendukung penerapan e-ticketing agar tertib dan nyaman menggunakan kereta api,” paparnya juga.

DEPOK-Uji coba penerapan e-ticketing oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) sampai 1 Juni 2013 nanti membuat ratusan penumpang di Stasiun Depok Baru

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News