Tiket Pesawat Mahal, Omzet Pengusaha Oleh-Oleh Terjun Bebas

“Saya masih melihat nanti sebelum Lebaran, biasanya H-7 mulai banyak permintaan. Setelah Lebaran juga cukup banyak,” tuturnya.
Dia menjelaskan, sepinya permintaan bukan semata-mata karena mahalnya harga tiket.
Penurunan penumpang dari Balikpapan juga karena mulai beroperasinya Bandara APT Pranoto Samarinda.
“Kami akui permintaan dari Samarinda lebih tinggi. Saya juga mulai melakukan penjualan di Samarinda. Ada toko yang sudah saya bangun di Samarinda,” terangnya.
Owner Peyek Kepiting Kampoeng Timoer Filsa juga mengakui sepinya bandara Balikpapan memengaruhi pendapatan usahanya.
Dia menyebutkan, penurunan pendapatan dan penjualan yang dicatatkan hingga 50 persen.
Di sisi lain, dirinya tidak bisa menaikkan harga jual. Sebab, daya beli masyarakat masih belum sepenuhnya membaik.
“Harga saya naikkan, konsumen saya bisa teriak,” ujarnya.
Harga tiket pesawat yang mahal memberikan dampak negatif bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), khususnya penyedia oleh-oleh, di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan.
- Pelita Air Tambah Ribuan Kursi Selama Mudik Lebaran 2025, Bakal Ada Extra Flight
- Sultan Apresiasi Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Menhub Sebut Tiket Pesawat Untuk Lebaran Sudah Turun Harga, Simak Nih!
- Kebijakan Penurunan Harga Tiket Pesawat Saat Mudik, InJourney Airports Beri Diskon 50 %
- Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat Lebaran 2025, Pelita Air: Memudahkan Masyarakat
- AHY Umumkan Diskon Tiket Pesawat, Marwan Cik Asan: Sangat Membantu Masyarakat