Tiket Pesawat Mahal, PHRI Menjerit

Bahkan, sambung Sahmal, turunnya okupansi ini juga menjadi keprihatinan PHRI secara nasional akibat tingginya biaya tiket pesawat.
Permasalahan tersebut sempat dibahas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV di Jakarta.
Selain bisnis perhotelan yang melesu, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari Balikpapan juga mengalami kendala pengiriman ke daerah lain.
Profit yang ditargetkan bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) semakin tidak tercapai.
Alhasil, sektor ekonomi kreatif di Balikpapan juga cenderung stagnan.
“Kehadiran biaya bagasi itu juga membuat okupansi hotel di Balikpapan pada awal tahun ini menurun. Jadi lebih sepi. Orang yang datang ke Balikpapan pun tak mau banyak belanja karena tidak mau bayar bagasi,” terang Sahmal. (aji/ndu/k18)
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan Sahmal Ruhip mengatakan, Pemkot Balikpapan dan Pemprov Kalimantan Timur harus serius menggeliatkan sektor pariwisata jika ingin memiliki sumber pendapatan asli daerah (PAD) lain.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hore! Ada Diskon Tiket Pesawat 10 Hingga 15 Persen
- Pelita Air Tambah Ribuan Kursi Selama Mudik Lebaran 2025, Bakal Ada Extra Flight
- Sultan Apresiasi Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Menhub Sebut Tiket Pesawat Untuk Lebaran Sudah Turun Harga, Simak Nih!
- Kebijakan Penurunan Harga Tiket Pesawat Saat Mudik, InJourney Airports Beri Diskon 50 %
- Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat Lebaran 2025, Pelita Air: Memudahkan Masyarakat