Tiki-Taka Masih Jadi Primadona

Tiki-Taka Masih Jadi Primadona
Tiki-Taka Masih Jadi Primadona
MENUAI dua hasil imbang sepanjang kualifikasi Piala Dunia 2014, tentu bukan prestasi yang dapat dibanggakan bagi tim sekelas Spanyol. Itu karena status mereka sebagai juara bertahan Piala Dunia dan Piala Eropa. Akibat hasil imbang tersebut, posisi Spanyol pun melorot ke peringkat dua Grup I. Lebih jauh, sejumlah pihak pun mulai mempertanyakan keampuhan permainan tiki-taka yang selama ini diperagakan tim berjuluk La Furia Roja.

Tiki-taka dianggap sudah kadaluarsa. Pernyataan itu tidak semata respon dari hasil imbang yang diraih Spanyol saat menghadapi Finlandia akhir pekan lalu. Juga berdasarkan penampilan Barcelona di liga domestik. Ya, tiki-taka memang produk Barcelona yang kemudian diadaptasi timnas Spanyol. Di kompetisi lokal, keraguan terhadap tiki-taka mencuat setelah Barca menelan dua kekalahan dalam dua edisi El Clasico tahun ini.

Sejumlah kalangan menilai gaya permainan tiki-taka saat ini sudah mudah diantisipasi tim-tim lain. Pengutamaan terhadap penguasaan bola cenderung tidak lagi efektif ketika sepak bola semakin mengandalkan kecepatan dan efektifitas. Namun tidak demikian dengan keyakinan Del Bosque. Meski menelan dua hasil seri dan menduduki peringkat dua klasemen Grup I, Del Bosque menegaskan, Spanyol tidak akan mengubah gaya permainan timnya.

Spanyol, tegas Del Bosque, masih akan mengandalkan penguasaan bola. “Kami tetap mengandalkan pada permainan yang kami peragakan. Kami mengandalkan kemampuan kami sendiri. Hasil seri kemarin semata karena kami kurang lugas di depan gawang,” kata Del Bosque seperti dilansir South China Morning Post. “Spanyol tetap tim terbaik yang akan memainkan gaya permainan tertentu,” katanya.

MENUAI dua hasil imbang sepanjang kualifikasi Piala Dunia 2014, tentu bukan prestasi yang dapat dibanggakan bagi tim sekelas Spanyol. Itu karena

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News