TikTok Shop Dilarang, Pedagang Tanah Abang Bersiap Menyambut Kebangkitan
jpnn.com, JAKARTA - Pedagang di Pasar Tanah Abang menyambut baik langkah pemerintah merevisi Peraturan Menteri Perdagangan soal social commerce untuk membatasi aktivitas niaga TikTok Shop.
Dalam beleid tersebut, TikTok dilarang berjulan, hanya bisa menjalankan fungsinya sebagai media sosial.
Kehadiran TikTok Shop dianggap sebagai penyebab omzet pedagang baju di Tanah Abang turun drastis belakangan ini.
Tak heran, mereka bersorak mendengar keputusan pemerintah.
“Saya dukung, bahasa kasarnya, biar di pasar normal lagi, ramai lagi, itu kan aset negara juga, Tanah Abang,” kata salah satu pedagang busana muslim berinisal H, ketika dikonfirmasi, Selasa (26/8).
H yang merupakan pedagang di Tanah Abang selama bertahun-tahun ini, bukannya anti terhadap perdagangan digital.
Akan tetapi, saat Tiktok Shop masuk, penjualannya sangat tergerus.
Menurutnya, TikTok Shop telah merusak harga pasar lewat cara-cara yang tidak mungkin dilakukan pedagang di Tanah Abang.
Kehadiran Tiktok Shop dianggap sebagai penyebab omzet pedagang baju di Tanah Abang turun drastis belakangan ini
- Sritex Dinilai Pailit Bukan karena Permendag, tetapi Mismanagement Utang
- Shopee Dianggap Sebagai Platform e-commerce yang Paling Memuaskan
- 3 Cagub DKI Jakarta Beber Strategi Meramaikan Kembali Pasar Tanah Abang
- Debat Pilgub Jakarta: Pramono Anung Bakal 'Perbaiki' Pasar Tanah Abang
- Ratusan Pedagang JPM Tanah Abang Berdemo, Ini Tuntutan Mereka
- Lewat KISCC 2024, Kalodata Berkomitmen Kembangkan Bisnis Social Commerce di Indonesia