Tikus Gigi Jelek dan Bandara Ungguli Penang

Tikus Gigi Jelek dan Bandara Ungguli Penang
Tikus Gigi Jelek dan Bandara Ungguli Penang

Kami bertekad musim tanam sekarang ini harus berhasil sampai panen. Geropyokan akan dilakukan tiap minggu selama sebulan penuh. BUMN pupuk menyediakan peralatannya. Kalau sampai musim tanam kali ini tidak berhasil panen, tidak akan ada modal lagi untuk musim tanam berikutnya. "Ibaratnya, untuk bisa tanam sekarang ini, kami harus menjual kambing atau cincin tabungan kami," ujar seorang petani di Klaten.

Sebetulnya, kata Dr Darmadji, yang dimakan tikus itu tidak banyak. Banyak tikus yang merusak batang padi karena usil saja. Yakni untuk memenuhi tuntutan sifat mengeratnya. Gigi tikus seperti gatal ingin mengerat. Kalau tidak mengerat, giginya tumbuh cepat hingga sangat panjang. Tikus yang giginya jelek daya keratnya lebih berbahaya.

Memang ada pemangsa tikus seperti burung hantu dan ular sawah. Tapi, daya basminya kecil. Satu burung hantu hanya bisa makan tiga tikus sehari. Bahkan, ular sawah hanya sekali makan untuk satu minggu.

Belum lagi kalau hujan gerimis sepanjang malam. Tikus-tikus itu bisa keluar dari lubang dua kali. Pukul 19.00-an dan pukul 03.00 dini hari. Mereka tidak tahan kedinginan. Untuk menghangatkan badan, mereka harus lebih banyak mengerat sesuatu.

Boyongan Bandara

Untunglah, sepanjang pekan kemarin tidak hanya ada berita sedih mengenai tikus. Ada juga berita gembira. Yakni mulusnya proses pemindahan bandara di Medan dari Polonia yang sesak ke Bandara Kualanamu yang indah, megah, dan lapang.

Semula banyak yang khawatir pemindahan itu akan penuh dengan kekisruhan. Maklum, memindah aktivitas 20.000 orang per hari. Boyongan rumah saja heboh, apalagi ini boyongan bandara.

Begitu khawatirnya (apalagi waktunya menjelang mudik Lebaran) sampai-sampai saya minta seluruh Dirut yang terkait dengan boyongan itu siaga di lokasi. Dirut Angkasa Pura II Tri Sunoko yang menjadi pemilik bandara siap sejak sehari sebelumnya. Dirut Garuda, Dirut KAI, Dirut DAMRI, dan Dirut Airnav Indonesia bersama saya begadang siang-malam.

SEHARI kemarin, hari Minggu pagi, 5.000 lebih tikus berhasil digeropyok petani di Karawang, Sleman, dan Klaten. Musim hujan yang panjang tahun lalu,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News