Tikus Gigi Jelek dan Bandara Ungguli Penang

Tikus Gigi Jelek dan Bandara Ungguli Penang
Tikus Gigi Jelek dan Bandara Ungguli Penang

Dirut KAI Ignasius Jonan harus aktif karena inilah untuk kali pertama bandara di Indonesia dilengkapi jalur kereta api (KA). Stasiun barunya di Medan dan stasiun barunya di kompleks bandara sungguh membanggakan. Sudah seperti stasiun KA di negara maju.

Dirut DAMRI juga siaga karena pasti ada penumpang yang masih kesasar ke bandara lama. Betul juga. Masih ada sekitar 15 orang penumpang yang tidak tahu bahwa bandaranya sudah pindah. Mereka lantas diangkut dengan bus DAMRI. Ini sekalian untuk jalan keluar bagi yang merasa tarif KA bandara terlalu mahal (Rp 80.000). Mereka bisa naik DAMRI yang hanya Rp 15.000.

Dirut Airnav juga wajib ada. Perum Airnav adalah BUMN baru yang tugasnya mengatur lalu lintas udara seluruh Indonesia. Dulu urusan tower dan navigasi ini menjadi bagian dari Angkasa Pura. Di wilayah barat berpusat di Bandara Cengkareng dan wilayah timur di Makassar. Kini disatukan di bawah Airnav sehingga bisa lebih fokus.

Pukul 05.00 hari itu, 25 Juli lalu, saya disapa serombongan penumpang yang akan ke Penang, Malaysia. Mereka sudah sering ke Penang. "Pak Dahlan, sekarang kita orang Medan sangat bangga. Bandaranya sudah jauh lebih bagus daripada Penang," kata mereka serentak. Bahkan dalam banyak hal lebih bagus daripada Jakarta! (*)

   Dahlan Iskan
 Menteri  BUMN


SEHARI kemarin, hari Minggu pagi, 5.000 lebih tikus berhasil digeropyok petani di Karawang, Sleman, dan Klaten. Musim hujan yang panjang tahun lalu,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News