Tim Anies-Sandi Berharap Pemilih Tunjukkan C6 dan KTP
jpnn.com, JAKARTA - Pencoblosan yang mengedepankan asas langsung umum bebas dan rahasia, serta penyelenggaraan yang jujur dan adil, merupakan salah satu indikator demokratisnya pilkada.
Demikian dikatakan tim sukses Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno, Agung Setiarso.
"Indikator ini selalu kami pantau," tegasnya dalam diskusi Pilkada Sehat dan Demokratis di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/4).
Kalau ada indikasi penyimpangan, tentu akan dilaporkan kepada aparat berwenang.
Dia mengingatkan, laporan jangan dianggap mendiskreditkan salah satu calon. Jangan pula laporan itu hanya diarsipkan. "Harusnya ada tindakan atas laporan itu," kata Agung.
Dian menjelaskan, asas langsung sudah jelas menyatakan bahwa pencoblosan dilakukan oleh pemilik suara. Kartu untuk memilih harus diberikan kepada pemilik sebenarnya. "Tidak boleh diwakilkan," ujarnya.
Namun, Agung mengungkap bahwa pada putaran pertama lalu ada pemilih yang diwakilkan sehingga dilakukan pencoblosan ulang.
"Orang mencoblos bawa formulir C6 bukan atas nama dia. Kami khawatir hal seperti itu, karena indikasi itu banyak," katanya.
Pencoblosan yang mengedepankan asas langsung umum bebas dan rahasia, serta penyelenggaraan yang jujur dan adil, merupakan salah satu indikator demokratisnya
- Tahun ke-12, Nara Kreatif Meluluskan 778 Siswa, Anies Baswedan Beri Pesan Khusus
- Sampit Bantul
- Kedekatan Anies-Ahok Simbol Perlawanan ke Pemerintah hingga Sinyal Oposisi
- Siap Menangkan RIDO jika Pilkada Jakarta 2 Putaran, PP DKI Ajak Anak Muda Gunakan Hak Suara
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU