Tim Bulu Tangkis Indonesia Dipaksa Keluar dari All England, Menpora: BWF Diskriminatif, Tidak Profesional

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengecam perlakuan Badminton World Federation (BWF) kepada atlet bulu tangkis Indonesia di ajang All England.
Amali menegaskan pemerintah Indonesia tidak terima karena tim bulu tangkis dipaksa keluar dari ajang bergengsi itu.
"Perasaan kita sebagai bangsa sakit. Kita tidak diperlakukan dengan baik," kata Amali dalam jumpa pers di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Jakarta, Jumat (19/3).
Menpora Amali sudah berdiskusi virtual dengan PBSI, manajer Tim Nasional Indonesia, serta duta besar Indonesia untuk Inggris terkait masalah yang menimpa para atlet bulu tangkis tanah air.
Menurut Amali, banyak terungkap perlakuan yang sangat menyakitkan dari penyelenggara kepada tim Indonesia.
"Tim Indonesia sudah dikeluarkan dari arena, terus disuruh jalan kaki. shuttle bus tidak ada, tidak bisa pakai lift, dan banyak hal lainnya," ungkap menteri asal Partai Golkar itu.
Menurutnya, pemerintah Indonesia merasakan ada perlakuan yang diskriminatif.
Terlebih lagi, pemain timnas sudah sempat bermain, berinteraksi dengan pemain negara lain, wasit, panitia, yang mendampingi selama di arena All England, sebelum akhirnya dipaksa keluar.
Menpora Zainudin Amali mengungkap kekecewaan pemerintah dan bangsa Indonesia karena tim bulu tangkis dipaksa keluar dari All England. Amali mengecam BWF.
- PBSI Coba Komposisi Pemain Senior dan Junior di Sudirman Cup 2025
- Ada Kejutan dalam Skuad Indonesia di Sudirman Cup 2025
- Debut Jafar/Felisha di BAC 2025 Diwarnai Kartu Merah hingga Poin Gratis
- Paceklik Gelar di Awal 2025, PBSI Perketat Seleksi Pemain Pelatnas Cipayung
- Aturan Promosi & Degradasi Diubah, Deretan Pemain Ini Berpotensi Terdepak dari Pelatnas Cipayung
- BWF World Tour: Rapor Merah Bulu Tangkis Indonesia, 7 Turnamen 1 Trofi