Tim Dokter akan Lakukan Tes Narkoba di Festival Musik NSW

Tim Dokter akan Lakukan Tes Narkoba di Festival Musik NSW
Tim Dokter akan Lakukan Tes Narkoba di Festival Musik NSW

7 orang tewas setelah diduda mengkonsumsi narkoba dalam festival musik yang diselenggarakan di Australia dalam kurun waktu 12 bulan belakangan.

Dr Wodak, seorang psikolog spesialis ketergantungan narkoba dan terlibat dalam pendirian ruangan menyuntik pertama di kawasan Kings Cross, mengatakan uji tes narkoba bisa menyelamatkan nyawa orang."Orang-orang yang menjalani tes narkoba di acara ini dapat mengetahui kalau obat yang mereka baru saja mengkonsumsi berbahaya [dan] akan mengancam hidupnya jika mereka mengkonsumsinya," katanya. "Ketika orang mendengar penjelasan itu mereka akan membuang obat tersebut, kebijakan polisi saat ini, yang sangat bergantung pada penyebaran personil polisi dengan anjing pelacak, tampaknya telah gagal." Namun demikian Menteri Utama, Mike Baird mengatakan pemerintah tidak akan mentolerir dengan cara apapun apa yang dilakukan pengedar narkoba.

 "Kita jelas memerangi narkoba, Wakil Premier telah membuat banyak komentar tentang hal ini dan saya tegaskan kembali tekad tersebut." 

"Mayoritas anggota partai Kami sudah menyepakati tidak akan mendukung tes narkoba di event musik,"

Menurutnya dia akan mendorong Dr Wodak untuk tidak melanjutkan proyeknya.

"Ada banyak upaya yang telah dilakukan polisi sehari-hari untuk membongkar pengedar narkoba yang berusaha untuk merusak generasi muda dan kita akan terus melakukan hal itu,"

Dr Wodak mengatakan kelompoknya berharap dapat mengumpulkan dana $100.000 untuk menutup biaya tes narkoba tersebut.

Uang itu akan digunakan untuk membayar peralatan, yang menurut Dr Wodak akan menggunakan standar laboratorium dan kajian independen untuk mengukur apakah program ini berdampak pada masalah narkoba.

Sekelompok dokter di NSW berencana melakukan tes narkoba di festival musik yang digelar di NSW untuk mencegah kematian karena zat adiksi tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News