Korupsi e-KTP
Tim Dokter Siap, KPK Jadwalkan Garap Setya Novanto Besok

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengagendakan pemeriksaan tersangka korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik Ketua DPR Setya Novanto, Senin (18/9).
"Sudah dilayangkan surat (panggilan) yang kedua. Kami sudah layangkan dan besok (pemeriksaannya)," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di kantornya, Minggu (17/9).
Dia berharap Novanto bisa memenuhi panggilan pemeriksaan yang kedua kalinya ini. Sebelumnya, Novanto beralasan sakit sehingga tidak memenuhi panggilan pertama pekan lalu.
Menurut Syarif, KPK akan melihat terlebih dahulu apakah Novanto hadir atau tidak besok. KPK berharap ketua umum Partai Golkar itu bersikap kooperatif.
Jika Novanto tidak hadir lagi, maka KPK menyiapkan dokter untuk memeriksa kesehatan mantan bendahara umum Partai Golkar itu.
"Kalau beliau betul-betul sakit, misalnya menolak (hadir) tidak dilengkapi dengan surat, maka pada saat itu dokter KPK dan penyidik bisa mencari second opinion," papar Syarif.
Novanto saat ini dirawat di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta. Sebelumnya Novanto tidak memenuhi panggilan lantaran beralasan sakit.
Sejak ditetapkan sebagai tersangka Juli 2017 lalu, Novanto belum diperiksa. (boy/jpnn)
KPK jadwalkan pemeriksaan terhadap tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP Setya Novanto,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- KPK Sinyalir Satori dan Heri Gunawan Selewengkan Dana CSR BI Lewat Yayasan
- KPK Telusuri Aset Wali Kota Semarang Hevearita, Potensi Penyitaan Menguat
- Mbak Ita & Suami Ditahan KPK, Balai Kota Semarang Sambut Pimpinan Baru
- KPK Dalami Korupsi Shelter Tsunami NTB, Waskita Karya Berpotensi Jadi Tersangka Korporasi
- Seusai Mengakhiri Jabatan Wali Kota Semarang, Mbak Ita dan Suami Langsung Ditahan KPK