Tim Ekspedisi Australia Temukan Artefak Berusia 100 Tahun Di Antartika
"Jadi, menemukan itu adalah pengalaman luar biasa bagi kami dan bagi semua orang, sungguh," sambungnya.
Ia mengatakan, penemuan itu membantu menceritakan kisah mantan penghuni gubuk.
"Ada sepatu boot di lantai, masih ada buku di rak, ada lilin dan kotak korek api yang terletak di samping mereka, jadi kami mengelupas es dengan sangat hati-hati, dan meninggalkan mereka seperti adanya, persis di mana mereka awalnya berada," ujar Marty.
Ia mengatakan, masih ada sisa-sisa pecahan piring kaca di sudut kamar gelap milik fotografer terkenal, Frank Hurley.
Anehnya, temuan ini mengungkap bahwa tak banyak perubahan antara kehidupan di Antartika zaman dulu dan sekarang.
Marty mengatakan, manusia sekarang mungkin memiliki peralatan dan pakaian modern, tapi para penghuni Gubuk Mawson memiliki energi listrik asetilena yang cukup untuk memberi mereka pencahayaan, serta mesin besar dengan AC dan generator DC.
"Jadi, 100 tahun telah berlalu dan saya pikir kita mungkin, karena teknologi modern, melakukannya sedikit lebih mudah, tapi pada dasarnya itu adalah unsur-unsur yang sama yang harus anda gunakan, itu semua masalah yang sama," terangnya.
Ia berujar, "Dan anda tahu, jika kita memiliki badai salju, seperti mereka waktu itu, Anda harus pergi berkeliling dan menilai semua peralatan kami dan melihat bagaimana kondisinya setelah terjadi sesuatu seperti itu, dan membersihkannya, seperti mereka dulu harus melakukannya.”
Sebuah tim dengan misi 6 minggu untuk menggali salah satu Mawson Hut atau Gubuk Mawson di Antartika telah berhasil membersihkan salju dan es terakhir
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara