Tim Evakuasi Susah Napas

Yakini Banyak Korban Tewas Tertutup Debu

Tim Evakuasi Susah Napas
Tim Evakuasi Susah Napas

jpnn.com - MEDAN - Setelah mengeluarkan awan panas yang merenggut nyawa 15 warga, aktivitas erupsi Gunung Sinabung belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Puluhan erupsi dan muntahan awan panas masih terjadi di gunung tertinggi di Sumatera Utara tersebut hingga tadi malam (2/2).

Kondisi itu tentu menyulitkan proses evakuasi terhadap jenazah korban awan panas yang diyakini masih banyak di area radius kurang dari 5 kilometer dari kawah gunung. Penyusuran di Desa Sukameriah, tempat ditemukannya sebagian besar jenazah tewas Sabtu (1/2), sejak pagi hingga siang kemarin gagal menemukan jasad baru korban.

Tim evakuasi yang terdiri atas gabungan petugas Basarnas, PMI, satpol PP, Polri, dan TNI yang sempat menempuh perjalanan hingga ke perbatasan Desa Sukameriah terpaksa kembali ke pos awal di Simpang Gurki, Desa/Kecamatan Payung, sekitar pukul 11.45 WIB Atas kesepakatan bersama, upaya evakuasi terpaksa dihentikan sementara hingga siang itu saja.

"Medan masih berbahaya dan situasinya sangat sulit. Gemuruh gunung dan erupsi masih terus terjadi. Kita juga harus memperhitungkan faktor keselamatan tim," ungkap Danyon 125 Simbisa Mayor CH Sagala yang dipercaya memimpin tim. Mengenai jadwal evakuasi berikutnya, Sagala mengaku masih belum bisa memastikan.

Namun, agar memudahkan pergerakan, jumlah personel tim evakuasi yang berangkat hari ini disusutkan. "Ini untuk memaksimalkan upaya evakuasi," tutur Sagala. Begitu juga komando tim evakuasi, akan dimaksimalkan di satu komando.

Selain tim evakuasi, disiapkan pula 7 truk, 2 hagglund (kendaraan taktis mirip tank) Brimob, 4 ambulans, dan 10 kendaraan dinas. Tim evakuasi memprediksi masih ada sejumlah korban di Sukameriah. Sebab, jumlah korban yang ditemukan tidak sebanding dengan temuan 16 motor di desa tersebut. Belum bisa dipastikan berapa jumlah korban yang masih berada di Sukameriah.

Kemarin pagi satu korban luka atas nama Surya Sembiring akhirnya tewas. Dia mengalami luka bakar serius lantaran diterjang awan panas. Dengan demikian, jumlah korban tewas meningkat menjadi 15 orang ditambah 2 orang terluka.

Mencekamnya situasi di dekat kawah Sinabung diungkapkan seorang anggota tim evakuasi. "Tidak ada makhluk hidup. Yang terlihat hanya hamparan tanah tandus dengan pohon-pohon yang sudah mati. Terlebih, abu di sana sangat tebal sehingga membuat kami sulit bernapas," ungkap salah seorang anggota tim evakuasi sepulang dari lokasi evakuasi saat ditemui Sumut Pos (JPNN Group).

MEDAN - Setelah mengeluarkan awan panas yang merenggut nyawa 15 warga, aktivitas erupsi Gunung Sinabung belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Puluhan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News