Tim Gabungan Tutup Tambang Emas Ilegal di Pedalaman Nagan Raya
jpnn.com, NAGAN RAYA - Tim gabungan menertibkan aktivitas penambangan emas tanpa izin atau ilegal di pedalaman kabupaten Nagan Raya, Aceh.
"Patroli penertiban dan penegakan hukum bersama tim gabungan ini, guna melakukan penertiban terhadap aktivitas penambangan emas tanpa izin di beberapa lokasi," kata Kasat Reskrim Polres Nagan Raya, Aceh, Iptu Vitra Ramadani kepada wartawan di Suka Makmue, Kamis.
Ada pun lokasi penertiban yang dilakukan tersebut meliputi Desa Pulo Raga, Desa Panton Bayam, Desa Pante Ara, dan Desa Kila, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya.
Vitra Ramadani menyampaikan, dalam patroli tersebut ditemukan alat penyaringan emas atau asbuk yang tidak ada pemilik nya, dan kemudian melakukan pemasangan garis polisi.
Selain itu, di lokasi penertiban, tim gabungan juga menemukan dua unit alat berat jenis ekskavator yang sedang tidak beraktivitas/rusak.
“Karena personel tidak dapat membawa alat tersebut untuk diamankan, sementara kita lakukan pemasangan garis polisi,” kata Iptu Vitra Ramadani.
Ia menyebutkan, patroli gabungan tersebut dilaksanakan untuk melarang keras para penambang emas tanpa izin atau ilegal dan penebangan hutan secara liar di wilayah hukum Nagan Raya.
Polres Nagan Raya mengimbau masyarakat agar tidak melakukan penambangan ilegal karena dapat merusak lingkungan, serta dikhawatirkan dapat menyebabkan terjadinya bencana alam, demikian Iptu Vitra Ramadani.(antara/jpnn)
Tim gabungan menertibkan aktivitas penambangan emas tanpa izin atau ilegal di pedalaman kabupaten Nagan Raya, Aceh.
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean
- Pengakuan Imigran Rohingya: Bayar Rp 32 Juta untuk Naik Kapal ke Indonesia
- Imigran Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Jumlahnya 93 Orang
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan
- UMKM Binaan BSI Tembus Pasar Global, Dapat Order Puluhan Ton
- Pembakar Alat Berat Perusahaan Sawit di Nagan Raya Ditangkap, Pelaku Ternyata Mantan Sekuriti
- Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Mahasiswa Bernama Dhiyaul