Tim Hukum Berjuang di MK, Prabowo Pergi Lagi ke Mancanegara
jpnn.com, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto kembali bepergian ke luar negeri. Mitra Sandiaga S Uno di Pilpres 2019 itu sedang berada di Jerman saat tim kuasa hukumnya masih bersidang untuk memenangkan gugatannya di Mahkamah Konstitusi (MK).
Dahnil Anzar Simanjuntak selaku koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi menuturkan, mantan Danjen Kopassus itu berangkat ke Jerman pada Kamis (20/6) malam menggunakan pesawat komersial dan transit di Dubai. Ada ajudan dan sekretaris pribadi yang mendampingi Prabowo.
Menurut Dahnil, ketua umum Gerindra itu berkunjung ke Jerman bukan untuk jalan-jalan. “Biasa, sebulan sekali pasti setidaknya dua kali melakukan urusan bisnis,” kata Dahnil kepada wartawan, Jumat (21/6).
BACA JUGA: KPU Mau Umumkan Hasil Pilpres 5 Hari Lagi, Prabowo Pergi ke Luar Negeri?
Dahnil menambahkan, Prabowo ke Jerman juga dalam rangka berobat. Mantan ketua umum Pemuda Muhammadiyah itu menjelaskan, ada dokter di Jerman yang secara khusus merawat Prabowo.
"Dulu kan latihan militer, perang segala macam, Pak Prabowo punya cedera di belakang punggung. Dokter beliau di Jerman yang secara rutin merawat. Dia juga punya pen di kaki,” beber Dahnil.
Karena itu Dahnil memastikan Prabowo ke Jerman bukan untuk menghindari proses persidangan. Sebab, Prabowo juga tetap memantau persidangan sengketa hasil Pilpres 2019 yang berjalan di MK.
Prabowo Subianto dikabaran kembali bepergian ke luar negeri. Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut Prabowo pergi ke Jerman untuk urusan bisnis dan berobat.
- Gandeng BRIN, Mendes Yandri Yakin Sukses Majukan Desa hingga Tingkatkan GDP Indonesia
- Puluhan Tahun Bereng Prabowo, AKA Yakin Programnya Bersama Ahmad Ali Akan Terealisasi
- Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Menyambut Kemenangan Besar di Pilkada Sulteng
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim