Tim Hukum Prabowo-Hatta Persoalkan Tambahan DPT 6 Juta

jpnn.com - JAKARTA - Tim Hukum Prabowo-Hatta, selaku pemohon dalam sidang gugatan hasil Pemilihan Presiden 2014 bersikukuh bahwa pelaksanaan pilpres cacat hukum. Hal ini dibuktikan dengan adnya perbedaan jumlah daftar pemilih tetap (DPT).
"Kami sudah tegaskan adanya penambahan DPT jika dibandingkan DPT Pileg dan Pilpres yaitu penambahan sebanyak 6 juta," kata anggota Tim Kuasa Hukum Prabowo-Hatta, Maqdir Ismail di hadapan majelis hakim dalam sidang kedua sengketa Pilpres 2014 di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (8/8).
Pihak pemohon juga mempermasalahkan perolehan suara pasangan nomor urut satu yang nol di 2.152 TPS.
"Ini berada di luar yang sudah ditentukan berdasarkan sistem noken. Kelima, kami sudah sampaikan keberatan yaitu berhubungan dengan pembukaan kotak suara yang dilakukan oleh termohon," sambungnya.
Terkait selisih perolehan suara sebesar 8.421.389 suara, menurut Tim Hukum Prabowo-Hatta, itu diperoleh melalui cara-cara yang tidak benar alias melawan hukum.
"Setidak-tidaknya dengan disertai tindakan penyalahgunaan kewenangan oleh KPU selaku termohon," tandasnya. (wid/rmo/jpnn)
JAKARTA - Tim Hukum Prabowo-Hatta, selaku pemohon dalam sidang gugatan hasil Pemilihan Presiden 2014 bersikukuh bahwa pelaksanaan pilpres cacat hukum.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hadirkan Poliklinik Women & Children, RS Mitra Keluarga Bekasi Janjikan Layanan Komprehensif
- Berdialog dengan Fadli Zon, Putu Rudana: Seni Budaya Harus Jadi Mercusuar Bernegara
- Sumber Air Bersih Warga Merapi Barat Lahat Hilang Akibat Limbah Tambang
- Kemenhan Tetapkan 787 PNS dan PPPK Jadi Komponen Cadangan, Untuk Apa?
- PPPK juga Menjadi Komcad, Harus Siap Digerakkan Kapan Saja
- Memang, Sulit Percaya Begitu Saja pada Danantara