Tim Jokowi-JK Ingatkan KPU soal Sinyal Tegas KPK
jpnn.com - JAKARTA - Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla terus mengingatkan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan jajarannya benar-benar jujur soal dalam proses rekapitulasi surat suara hasil pemilu presiden (pilpres). Sebab, kubu calon presiden-calon wakil presiden yang dikenal dengan sebutan Jokowi-JK itu tak mau suara rakyat dimanipulasi demi keuntungan pihak tertentu.
Anggota Tim Pemenangan Jokowi-JK, Aria Bima mengatakan, segala potensi kecurangan harus diwaspadai. Menurutnya, pola yang paling memungkinkan adalah vote trading, atau pembelian suara dari penyelenggara pemilu dalam proses rekapitulasi.
“Di sinilah penyelenggara pemilu baik KPU pusat maupun daerah diuji moralitasnya dari godaan politik yang. Rakyat sekarang sedang menunggu kejujuran KPU yang mengumumkan hasil pilpres 22 Juli nanti,” kata Aria di Jakarta, Sabtu (12/7).
Karenanya anggota Fraksi PDIP DPR RI itu juga mengatakan, sebaiknya KPU benar-benar menuntaskan rekapitulasi dengan profesional dan bersih dari segala bentuk kecurangan. Aria pun berharap proses pilpres diakhiri dengan pengumuman KPU pada 22 Juli nanti sehingga tidak perlu bergulir menjadi sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK)
“Janganlah semua masalah akhirnya dibuang ke Mahkamah Konstitusi. KPU harus meneliti keabsahan formulir C-1, jika ada kejanggalan harus diperiksa dan diinvestigasi untuk mendapatkan kebanaran,” pungkasnya.(ara/jpnn)
JAKARTA - Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla terus mengingatkan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan jajarannya benar-benar jujur soal dalam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Politikus Senior PDIP Ini Nilai Megawati Nakhoda NKRI, Hasto Adalah Jangkarnya
- Megawati Sebut Mundur Lebih Terhormat daripada Dipecat, Sindir Jokowi?
- HUT ke-52 PDIP: Megawati Perintahkan Kader Bonding dengan Rakyat
- Pemerintah Pertimbangkan Melantik Dahulu Kepala Daerah Tak Bersengketa di MK
- Dituding Berperan Memenangkan Istri di Pilkada Serang, Mendes PDT Merespons
- Megawati Anggap Ganjar Sudah Benar Bersikap Tolak Kedatangan Israel ke Indonesia