Tim Kemanusiaan RI Tiba di Jepang
216 WNI Telah Dievakuasi dari Tiga Prefektur
Jumat, 18 Maret 2011 – 23:04 WIB
Dalam catatan lain, pihak KBRI mencatat bahwa Jumat siang, tepat pukul 14.46 waktu setempat, satu minggu sudah berlalu dari bencana awal gempa dengan kekuatan 9 SR. Di momen ini, berbagai stasiun TV Jepang pun memperlihatkan masyarakat sedang mengheningkan cipta dan berdoa. Sebagai catatan, sejauh ini jumlah korban yang dilaporkan oleh Kepolisian Nasional Jepang, tercatat sebanyak 6.911 korban meninggal dunia, dengan sejumlah 10.316 jiwa belum diketahui keberadaannya.
Sementara itu, Jepang pun dilaporkan telah meningkatkan "severity level" pada PLTN Fukushima I menjadi level 5, dari sebelumnya yang di level 4. Level 5 ini tercatat sama dengan insiden nuklir Three Mile Island, yang terjadi pada tahun 1979 di Pennsylvania, Amerika Serikat (AS). Sehubungan dengan itu, PM Naoto Kan dalam konferensi persnya Jumat sore, menyebutkan bahwa kejadian ini merupakan krisis terbesar dalam sejarah Jepang, serta meminta bantuan seluruh masyarakat untuk bersama-sama membantu pemerintah mengatasinya.
Pemerintah Jepang sendiri masih terus berusaha mendinginkan PLTN Fukushima I tersebut. Sebanyak 30 truk pemadam kebakaran dari Tokyo Fire Department, bahkan telah dilaporkan akan bergabung dengan operasi Self-Defense Forces dalam menyemprotkan air laut. Namun, operasi gabungan ini sendiri dilaporkan belum dimulai hingga Jumat malam. Sementara, tingkat radiasi pada Jumat jam 11 siang, menurut otoritas di Jepang tercatat turun ke titik 265.0 microsievert/jam, dari yang sehari sebelumnya pada titik 351.4 microsievert/jam. (ito/cha/jpnn)
TOKYO - Pihak KBRI Tokyo kembali menyampaikan update informasi perkembangan di Jepang, terkait dengan bencana yang baru saja terjadi. Yang pertama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer