Tim Mahasiswa Melbourne Kembangkan Satelit Luar Angkasa Buatan Sendiri
Satelit berbentuk kubus atau "cubesat" ini berada pada tahap pembuktian konsep, tapi jika berhasil, bisa berpotensi digunakan untuk pertanian atau pemantauan cuaca, atau bahkan sebagai teleskop.
Satelit kecil ini perlu diluncurkan ke luar angkasa dalam sebuah roket yang disediakan oleh badan antariksa asing.
Troy mengatakan, jika para mahasiswa mampu meluncurkan beberapa satelit melalui sebuah badan antariksa, mereka bisa digunakan untuk membentuk jaringan komunikasi yang kuat.
"Kami ingin meluncurkan satelit kecil ini dalam jumlah banyak untuk harga yang sangat murah, dan mereka bisa melakukan interkoneksi, komunikasi otonom antara satu sama lain ... dan itu bisa melakukan hal-hal yang benar-benar menakjubkan," utaranya.
Harapan bagi industri luar angkasa Australia
Satelit sangat penting untuk segalanya mulai dari GPS, televisi, dan untuk pertahanan.
Tapi Australia hanya memiliki satu satelit milik publik, melalui jaringan NBN Co, dan hanya segelintir yang pernah dibuat secara lokal.
Pengacara asal Melbourne, Richard Tonkin, menjadi bagian dari tim mahasiswa yang membangun satelit pertama Australia, yakni ‘Australis Oscar 5’, pada tahun 1966.
Australia adalah satu-satunya negara Barat yang tak memiliki program luar angkasa, tetapi sekelompok mahasiswa dari Universitas Melbourne berharap
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki