Tim PBB di Syria Terancam

Tim PBB di Syria Terancam
Tim PBB di Syria Terancam
"Tak ada yang terluka. Tim berencana kembali ke Al-Kubeir hari ini (kemarin)," terang UNSMIS dalam pernyataan tertulisnya. Bersamaan dengan itu, DK PBB memerintah Mood mengevaluasi kembali penugasan UNSMIS di Syria. AS berharap, evaluasi tersebut sudah bisa diselesaikan sebelum mandat UNSMIS berakhir pada 20 Juli mendatang.

"Ada beberapa opsi yang bisa ditempuh UNSMIS untuk menyikapi perkembangan terbaru di Syria. Di antaranya, mengirimkan personel tambahan yang dipersenjatai dan menarik tim dari lapangan," ungkap seorang diplomat tinggi PBB yang tidak mau menyebutkan namanya. Tetapi, hingga kemarin, baik DK PBB maupun UNSMIS masih belum mengambil keputusan apa pun.

Sejauh ini, memang tidak ada seorang pun anggota UNSMIS yang menjadi korban di Syria. Namun, kian meningkatnya ancaman terhadap keselamatan personel tim PBB itu membuat sekitar 50 negara yang warganya tergabung dalam UNSMIS protes. "Negara-negara yang terlibat dalam misi ini sepertinya tidak ingin keselamatan warganya terus terancam," kata seorang pejabat PBB.

Kabarnya, beberapa negara mulai mempertimbangkan keterlibatan mereka dalam misi PBB di Syria. Termasuk, AS dan Inggris. "Kami tidak yakin, mandat UNSMIS akan diperpanjang. Apalagi rezim Presiden Bashar al-Assad tidak mau menerapkan konsep damai yang disepakati bersama," papar Rice dalam pertemuan di markas besar PBB di Kota New York.

DAMASKUS - Kekerasan yang masih terus mewarnai krisis politik di Syria mencemaskan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Apalagi anggota Misi Pengawas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News