Tim PBB di Syria Terancam

Tim PBB di Syria Terancam
Tim PBB di Syria Terancam
Sementara itu, Sekjen PBB Ban Ki-moon mengecam kekerasan yang terus terjadi di Syria. "Pembunuhan sedikitnya 78 warga sipil oleh pasukan dan milisi yang loyal terhadap Presiden Bashar al-Assad merupakan aksi barbar yang sangat keji," ungkap diplomat asal Korea Selatan (Korsel) tersebut. Sekali lagi, tokoh 67 tahun itu menegaskan bahwa Syria sudah berada di ambang perang sipil.

Ban menyampaikan peringatan tersebut berdasar laporan Kofi Annan soal konsep damai yang dia rancang untuk Syria. Penerapan konsep damai yang diawali dengan gencatan senjata pada 12 April lalu itu, menurut Annan, sudah tidak efektif lagi. Bahkan, gencatan senjata sudah tidak berlaku. "Konsep damai PBB dan Liga Arab gagal dan harus ada konsekuensi bagi mereka yang tidak mematuhinya," kata Annan.

Kendati demikian, Ban tetap mengharapkan adanya solusi damai untuk menyudahi krisis politik Syria. "Rakyat Syria berdarah-darah. Mereka marah. Mereka mendambakan perdamaian dan kehidupan yang bermartabat. Saat ini, yang mereka butuhkan adalah tindakan," papar Ban tanpa menyebutkan aksi apa yang dimaksud. Namun, Rusia dan Tiongkok jelas menentang segala macam aksi militer terhadap Syria. (AP/AFP/RTR/hep/c1/ami)

DAMASKUS - Kekerasan yang masih terus mewarnai krisis politik di Syria mencemaskan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Apalagi anggota Misi Pengawas


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News