Tim Pembela Novel Kesulitan Ungkap Penembak Maling Sarang Walet

Tim Pembela Novel Kesulitan Ungkap Penembak Maling Sarang Walet
Tim Pembela Novel Kesulitan Ungkap Penembak Maling Sarang Walet
Sesampainya di pantai, menurut Haris, Novel dan salah seorang rekannya turun dari mobil untuk bergabung dengan tim yang terlebih dahulu datang. Ketika baru turun, mereka mendengar teriakan "ada yang lari, ada yang lari" yang disusul suara tembakan. Setelah situasi reda, ternyata keenam tersangka mengalami luka tembak di bagian kaki.

"Dikarenakan situasi yang gelap, tidak ada yang tahu siapa yang menembak siapa. Selanjutnya, Novel memerintahkan para tersangka dibawa ke Rumah Sakit Bayangkara untuk mendapatkan visum. Di lokasi sendiri, terdapat empat mobil buser dan puluhan polisi termasuk dari Polsek yang berada didekat pantai," terang Haris.

Setelah dilakukan visum, keenam tersangka dibawa kembali ke Mapolresta Bengkulu. Saat di Mapolres, para tersangka kembali mengalami tindakan kekerasan. Salah satu tersangka, Mulyan atau Johan atau Aan (almarhum), akhirnya terjatuh ke anak tangga dari lantai dua ke lantai satu. Petugas kemudian mengangkat Mulyan dan kembali melarikannya ke Rs Bhayangkara.

"Besok harinya, 19 Februari 2004, tersiar kabar tersangka Mulyan akhirnya meninggal dunia di Rs Bayangkara," sambungnya.

JAKARTA - Tim Pembela Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi membeber hasil investigasi sementara atas kasus dugaan penganiayaan berat yang dituduhkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News