Tim Peneliti Israel-Amerika Berhasil Kembangkan Obat Lupus
jpnn.com, TEL AVIV - Tim peneliti Israel dan Amerika Serikat (AS) berhasil mengembangkan pengobatan untuk penyakit lupus. Keberhasilan tersebut dilaporkan oleh Universitas Ben-Gurion (BGU) di Israel selatan pada Rabu (25/12).
Lupus merupakan penyakit autoimun kronis yang dapat menyerang berbagai bagian tubuh. Menurut Lupus Foundation of America, ada sekitar lima juta kasus lupus di seluruh dunia.
Dalam sebuah penelitian, yang dipimpin oleh BGU dan Institut Jantung, Paru-Paru dan Darah Nasional di Bethesda, Maryland, dan diterbitkan dalam jurnal Science, tim peneliti tersebut menunjukkan bagaimana DNA mitokondria memicu penyakit autoimun.
Mitokondria merupakan organel sel yang menghasilkan sebagian besar energi sel dan sangat penting untuk fungsi dan pemeliharaan sel tersebut.
Tim itu menemukan mekanisme unik di mana DNA mitokondria keluar dari sel melalui saluran protein besar.
DNA mitokondria diidentifikasi oleh sistem kekebalan tubuh sebagai benda asing yang memicu respons imun tubuh. Respons tersebut terwujud dalam penyakit autoimun seperti lupus.
Tim peneliti itu mengembangkan sebuah molekul baru untuk mencegah pembentukan saluran protein, sehingga menghalangi DNA mitokondria, serta protein yang menyebabkan kematian sel.
Hal ini mencegah pelepasan DNA mitokondria seperti pada penyakit lupus, serta mencegah kematian sel seperti pada penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Tim peneliti Israel dan Amerika Serikat (AS) berhasil mengembangkan pengobatan untuk penyakit lupus.
- Kualifikasi Piala Dunia 2026: Erling Haaland cs Menolak Tanding Lawan Israel
- Kunjungi Markas PBB, Fraksi PKS DPR Perjuangkan Nasib Anak-Anak Gaza Korban Agresi Israel
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- 26 Kontainer Bantuan Kemanusiaan RI untuk Palestina Tertahan di Rafah
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Kloning Javier