Tim Percepatan Wisata Bahari Kemenpar Turun Gunung di MIDE 2017

Tim Percepatan Wisata Bahari Kemenpar Turun Gunung di MIDE 2017
Malaysia International Dive Expo 2017 di Dewan Tun Razak Hall 1, Putra World Trade Centre. Foto: Kemenpar

Bahkan, sesuai instruksi Menteri Pariwisata Arief Yahya agar terus "memancing" di kolam ikan yang banyak, untuk pameran di tahun-tahun selanjutnya semua industri yang sudah kuat dan hebat tetap ikut dengan boothnya sendiri, dan mengelilingi booth utama Kemenpar di sebuah pameran.

"Nantinya kita dominasi pameran Malaysia dengan industri kita yang profesional,"katanya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya memang di berbagai kesempatan selalu memuji alam bawah laut Indonesia dan meminta untuk terus dipromosikan dengan skala dunia.

Hal senada diungkapkan oleh Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar Rizki Handayani.

Dia mengatakan, bangsa Indonesia Indonesia harus bersyukur Tuhan memberikan anugerah yang tidak ternilai termasuk keindahan alam bawah laut.

Wanita yang biasa disapa Kiki itu menambahkan, Indonesia memiliki lebih dari 700 spot diving dan snorkeling. Yang sudah punya pamor untuk menyelam.

Antara lain, Tulamben dan Nusa Penida di Bali, Gili Matra di Lombok, Batu Bolong di Komodo, Pulau Maratua di sekitar Derawan, Pulau Arborek di Raja Ampat, semuanya sulit diuraikan dengan kata-kata. Sederhananya: Wonderful! Penuh Pesona.

Bukan itu saja, Indonesia juga memiliki banyak titik penyelaman di Bunaken-Sulawesi Utara, Taman Nasional Wakatobi, di Selat Lembeh-Sulawesi Utara serta spot diving di Pulau Weh, Aceh.

Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari (TPPWB) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) "turun gunung" menyasar para divers Malaysia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News