Tim Prabowo Laporkan Tiga Kampanye Hitam ke Bawaslu
jpnn.com - JAKARTA – Tim kampanye bakal calon Presiden Prabowo Subianto, mengadu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Pengaduan dilakukan karena merasa jelang pelaksanaan pemilihan presiden 9 Juli 2014, banyak kampanye hitam yang ditujukan pada bakal capres yang berpasangan dengan bakal cawapres Hatta Rajasa tersebut.
Menurut salah seorang tim Advokasi Prabowo-Hatta, Habiburokhman, ada tiga bentuk kampanye hitam yang dilaporkan.
Yaitu fitnah bahwa Prabowo terlibat kasus penculikan dan kerusuhan 1998, Prabowo pernah meminta kewarganegaraan Yordania pada tahun 1999 dan Prabowo memukul seseorang saat pendaftaran bakal capres ke KPU pada 20 Mei lalu.
“Kampanye-kampanye itu saat ini beredar luas di tengah masyarakat. Seperti terkait kasus penculikan, itu hanya daur ulang yang disebarkan melalui BBM (blackberry massanger), blog, internet dan sosial media lain setelah Prabowo resmi didukung Gerindra, PPP, PKS, PAN, Golkar dan PBB,” katanya di gedung Bawaslu, Jakarta, Senin (26/5).
Selain fitnah penculikan, menurut Habiburokhman, kampanye hitam terkait permintaan kewarganegaraan Prabowo ke disebarkan oleh akun twitter yang menamakan diri @partaisosmed pada 24 Mei lalu.
Sementara fitnah Prabowo memukul seseorang, disebarkan orang tak bertanggung jawab lewat rekaman video. Padahal dalam gambar video tersebut, gambar yang terpampang sangat tidak jelas.
“Karena itu dengan pengaduan ini kita berharap Bawaslu dapat memrosesnya sehingga Pilpres tak lagi diisi dengan black campaign (kampanye hitam),” katanya.
JAKARTA – Tim kampanye bakal calon Presiden Prabowo Subianto, mengadu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Pengaduan dilakukan karena merasa
- Sebegini Harga Bahan Pangan Secara Umum, Berapa Harga Cabai dan Minyak?
- Bantu Kuatkan Hijrah Masyarakat, BMH Yogyakarta Gelar Layanan Hapus Tato
- Super Air Jet Ganti Komponen Pesawat Saat Penumpang Sudah Dalam Kabin, Ini Akibatnya
- Soal KPK Berpeluang Panggil Megawati, Ronny PDIP: Kejauhan dan Terlalu Dipaksakan
- KPK Buka Peluang Memanggil Megawati, Said PDIP: Jangan Menggiring Opini Lebih Maju
- Waspada! Kepala BMKG Sebut Indonesia Masuk Periode La Nina