Tim Relawan Disambut Parang

Kapal Perang pun Tak Bisa Merapat

Tim Relawan Disambut Parang
Keceriaan anak-anak yang selamat dari gempa dan tsunami di Muntei Baru Baru,Pagai Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Minggu, (31/10). Kebanyakan dari mereka mengungsi ke tempat yang tinggi dan masih mengalami trauma. Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS
Menurut Edison, bantuan tidak bisa dikirim karena tak ada alat transportasi yang bisa menembus wilayah terparah itu. Bahkan lima kapal perang milik TNI Angkatan Laut pembawa bantuan pun tak bisa merapat. "Tidak ada tempat pendaratan. Jadi kapal TNI AL terpaksa kembali lagi."

Menurut Edison, pengiriman bantuan kian sulit karena dalam beberapa hari terakhir Mentawai pun dilanda hujan deras dan angin kencang. Gelombang air laut lebih tinggi dari biasanya. Ketua DPRD Mentawai Henri Dori Satoko mengatakan, petugas dan relawan memerlukan lebih banyak perahu motor cepat (speedboat) untuk menyebarkan bantuan ke seluruh pelosok Mentawai. Perahu dan kapal berukuran kecil lebih efektif ketimbang kapal besar. Soalnya, selain melalui laut, jalur transportasi di Mentawai melalui banyak sungai dan laut.

Kepala Dusun Muntei, Pagai Utara, Jersanius Samalouisa, mengatakan sebagian warga Mentawai yang tinggal di dusun-dusun sebenarnya tidak awam tentang bahaya tsunami. Bahkan informasi seputar prediksi para ahli tentang gempa besar yang sering terjadi di kepulauan itu sudah tersampaikan dengan baik. "Namun, kejadian kali ini datang tiba-tiba dan terjadi di malam hari ketika banyak orang sedang beristirahat di rumah," ujarnya.

Warga Siberut Selatan, Siberut Utara, dan Pagai Utara, misalnya, telah membangun tempat pengungsian di puncak bukit. Untuk mempermudah penyelamatan diri, jalan menuju puncak bukit bahkan sudah disemen dan disosialisasikan sebagai jalur evakuasi.  (zul)

SIKAKAP -Tersendatnya distribusi bantuan untuk korban gempa Mentawai mulai memunculkan problem. Sejumlah relawan dan tim SAR yang berupaya menjangkau


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News