Tim SAR Gabungan Susuri Rute Pesawat Smart Air yang Hilang Kontak di Malinau

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut kepolisian ikut membantu pencarian pesawat kargo milik maskapai Smart Air yang hilang kontrak di Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara).
"Menurut informasi dari Kapolres Nunukan bahwa anggota Polsek Krayan Selatan sudah diberangkatkan pada Jumat (8/3) siang untuk melakukan pencarian ke lokasi yang diduga pesawat Smart Air terjatuh," kata Trunoyudo di Jakarta, Sabtu.
Trunoyudo menjelaskan bahwa pesawat kargo milik PT Smart Aviation, tipe PC 6 (Pilatus Porter) Registrasi PK-SNE, rute Tarakan-Binuang mengalami hilang komunikasi setelah take off dari Tarakan pukul 08.25 Wita, yang estimasi mendarat di Binuang pukul 09.25 Wita.
Namun, sampai saat ini pesawat Smart Air yang membawa kargo perintis APBN belum diketahui posisinya.
Berdasarkan laporan dari Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Budi Rachmat, kata Trunoyudo, petugas yang sudah diberangkatkan ke lokasi diduga tempat terjatuhnya pesawat belum menemukan informasi apa pun.
"Sampai detik ini belum ada laporan sehubungan jaringan sinyal telepon seluler terbatas," tuturnya.
Upaya pencarian sudah dilakukan oleh Tim Basarnas Tarakan sejak Jumat siang. Mereka berkoordinasi dengan Airnav, bandara, MAF, Polri, dan instansi terkait lainnya.
Tim pencarian melibatkan 66 personel gabungan terdiri atas TNI 20 personel, Polres Malinau 20 personel, Brimob 10 personel, BPBD 10 personel, dan SAR enam personel.
Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, Basarnas hingga BPBD di Kaltara dikerahkan mencari pesawat Smart Air yang hilang kontak di Malinau.
- Asabri Untuk Indonesia, Hadir di Seluruh Penjuru Negeri Melalui 33 Kantor Cabang
- Polri Siapkan Pelayanan Maksimal Saat Mudik Lebaran 2025, Hotline 110 Dibuka
- Abraham Sridjaja Pastikan Perluasan Peran TNI di Jabatan Sipil Tidak Sembarangan
- Syamsu Rizal: Revisi UU TNI Harus Berbasis Kebutuhan Nyata, Bukan Sekadar Formalitas
- Bea Cukai Soekarno-Hatta Ungkap Jaringan Narkoba Internasional, Modus Pelaku Beragam
- Amnesty International Kritik Rencana Perluasan Jabatan Sipil bagi TNI Aktif