Tim SAR Indonesia Layak Jadi yang Terbaik Se-Asia
Berdasar data kaleidoskop bencana yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), selama 2014 terjadi 1.525 bencana yang mengakibatkan 566 korban tewas dan 2,66 juta orang mengungsi. Selain itu, dari segi infrastruktur, lebih dari 51 ribu rumah dan ratusan bangunan umum rusak. Kerugian ekonomi juga tidak kalah besar, bahkan mencapai puluhan triliun rupiah.
”Jadi; seperti kebakaran hutan dan lahan itu kerugiannya sampai Rp 20 triliun; banjir Jakarta Rp 5 triliun; banjir di pantura Jawa Rp 6 triliun; banjir bandang di Sulawesi Utara Rp 1,4 triliun; banjir dan longsor di 16 kabupaten-kota di Jawa Tengah Rp 2,1 triliun; dan sebagainya,” papar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Untuk itu, Sutopo memaparkan bahwa peran Basarnas sangat penting dalam penanganan bencana. Keahlian khusus para personel Basarnas terkait upaya pencarian dan penyelamatan korban (search and rescue) sangat dibutuhkan saat terjadi bencana. Selama ini, koordinasi antara BNPB dan Basarnas juga baik. (owi/ken/bil/c11/kim)
KINERJA cekatan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan tim pencari serta evakuasi AirAsia QZ8501 mengundang apresiasi dan pujian. Tidak hanya dari dalam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Nicke Widyawati Raih Lifetime Achievement Atas Kontribusinya Majukan Industri Dalam Negeri
- Kalbe Dukung Pemerintah Kembangkan Inovasi Fasilitas Stem Cell dan Bioteknologi
- Pemberdayaan Mustahik Jadi Fokus BAZNAS dalam Program Makan Bergizi
- Dianugerahi Lifetime Achivement dari BKTI-PII, Menko Airlangga Berpesan Begini
- Selamat, Fadel Muhammad Raih Penghargaan sebagai Pemimpin Inovatif di IDeaward 2024
- Kuasa Hukum Yakin Jokowi Tak Terpengaruh Surat Permohonan Perlindungan Hukum Halim Ali