Tim Sepak Bola Thailand dan Pelatihnya Dibius Total
"Mereka [anak-anak lelaki] itu cukup senang melihat kami, saya kira. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya berada di sana sembilan hari tanpa kontak," kata Dr Challen.
"Anda akan berpikir bahwa semuanya sudah berakhir, sungguh. Tetapi pada saat kami masuk ke sana, ada seseorang yang mengunjungi mereka setiap hari.
"Mereka memiliki banyak makanan. Saya tidak akan mengatakan bahwa itu semua makanan yang menggugah selera; semuanya hanya paket ransum. Tapi kami dapat mengatakan kepada mereka bahwa kami sedang mengembangkan rencana untuk mengeluarkan mereka.
"Saya tidak yakin apakah mereka sepenuhnya gembira mendengar hal itu mengingat fakta bahwa gua itu akan banjir dan Anda tahu apa konsekuensi dari itu."
Photo: Dr Richard Harris (tengah), Craig Challen (kiri) dan Michael Costa dari DFAT (kanan) bersama dengan staf medis di RS Chiang Rai. (Supplied: SAAS)
Dr Craig Challen mengatakan risiko keluar dari anak-anak yang tidak sadar tidak bisa dilebih-lebihkan.
"Itu memakan waktu dan penuh dengan bahaya karena Anda benar-benar hanya perlu melakukan satu kesalah kecil untuk membuat alat pernapasan tidak berfungsi dengan baik atau memiliki sedikit kebocoran atau sesuatu seperti itu, yang mungkin luput dari perhatian ketika mereka berangkat," katanya.
"Dan mereka punya waktu satu setengah jam lagi, atau dua jam di bawah air untuk ditangani. Itu mustahil untuk bahkan melakukan semacam bantuan pernafasan (resusitasi) atau sesuatu seperti itu."
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata