Tim Sosmed Prabowo-Hatta Minta Publik tak Terjebak Informasi

Tim Sosmed Prabowo-Hatta Minta Publik tak Terjebak Informasi
Tim Sosial Media Prabowo-Hatta, Noudhy Valdryno (tengah) memberikan penjelasan pada acara diskusi Perang Sosial Media di Jakarta, Sabtu (21/6). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Tim Sosial Media Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengakui saat ini sosial media menjadi sarana utama publik mendapatkan informasi terkait capres. Meski demikian, tim tersebut khawatir masyarakat justru mendapat informasi yang tidak valid di sosmed.

Karena itu, anggota tim sosmed pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Noudhy Valdryno, meminta masyarakat menyaring terlebih dahulu informasi yang didapat dari sosmed. Masyarakat diminta hanya percaya pada informasi yang berkualitas.

"Untuk belakangan ini sosial media menjadi atmosfir sumber informasi para Capres, banyak yang debat, dan semua orang sedang membela Capresnya masing-masing. Tapi kita harus sama menjaga kualitas informasi di sosmed," ujar Noudhy dalam diskusi Perang Sosial Media' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/6).

Noudhy pun menilai banyak data yang berada di sosial media tidak valid, karena dimainkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Salah satunya ia merujuk pada dokumen pemecatan Prabowo dari militer yang sempat menuai kontroversi di tengah masa kampanye capres-cawapres.

"Beberapa hari ini mengejutkan dokumen negara yang beredar dengan cepat, asli atau palsu bisa dipertanyakan. Kita harus menjaga kualitas Sosmed," lanjutnya.

Noudhy pun menambahkan, bahwa Tim Social Media Prabowo Subianto-Hatta Rajasa telah resmi terstruktur untuk mengontrol sosial media. Dia juga memastikan tidak ada black campaign yang dilakukan timnya dalam kampanye capres.(flo/jpnn)

 


JAKARTA - Tim Sosial Media Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengakui saat ini sosial media menjadi sarana utama publik mendapatkan informasi terkait


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News