Tim Sukses Foke Cuekin Protes Soal DPS
Rabu, 23 Mei 2012 – 20:02 WIB

Tim Sukses Foke Cuekin Protes Soal DPS
JAKARTA - Seluruh pasangan calon gubernur DKI Jakarta dari jalur partai politik kecuali pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli menolak Daftar Pemilih Sementara (DPS) dari KPU DKI. Dengan alasan tak mau dituding membela diri, Tim sukses Fauzi-Nachrowi yang tenar dengan sebutan Foke-Nara memilih tak ikut mempersoalkan DPS yang diduga sarat pemilih fiktif.
"Masalahnya kita yang berikan statement terkesan kita hanya membela diri. Sedangkan dalam proses pemilihan gubernur ini ada KPUD, ada Panwaslu seharusnya mereka harus melakukan tugasnya masing-masing," kata juru bicara pasangan Foke-Nara, Nova Riyanti Yusuf usai acara pengumuman hasil survey Indo Barometer di Warung Daun, Kebayoran Baru, Rabu (23/5).
Menurut perempuan yang biasa dipanggil Noriyu itu, pendataan pemilih menjadi kewenangan KPU DKI. Selain itu, prosesnya juga sudah dimonitori oleh Panwas DKI.
Meski demikian ia menilai, penolakan lima partai politik terhadap hasil DPS sebagai hal yang lumrah. "Termasuk adanya pelaporan itu merupakan hak semua partai untuk melaporkan itu, apalagi punya calon yang diusung," ujar dokter spesialis jiwa lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut.
JAKARTA - Seluruh pasangan calon gubernur DKI Jakarta dari jalur partai politik kecuali pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli menolak Daftar Pemilih
BERITA TERKAIT
- Eks Pimpinan KPK Anggap Pembahasan RUU Kejaksaan, Polri, dan TNI Bermasalah
- Ungkap Keprihatinan, Bamsoet: Indonesia Butuh Strategi Baru untuk Berantas Korupsi
- GPA Apresiasi Penyelenggaraan Retret Kepala Daerah yang Digelar Presiden dan Mendagri
- Gerakan Rakyat Bakal Jadi Parpol, Lalu Dukung Anies, Pengamat Ungkap Indikasinya
- Slamet Ariyadi DPR: BPI Danantara Mendorong Peningkatan Perekonomian Nasional Berkelanjutan
- APTISI Siap Laporkan Oknum DPR yang Diduga Mainkan Anggaran KIP Kuliah ke MKD