Tim Sukses Tak Perlu Saling Berhadapan
jpnn.com - KOMITMEN siap kalah yang dilontarkan pasangan calon dan para pendukungnya benar-benar diuji dalam pemilihan umum presiden dan wakil presiden (pilpres) kali ini. Dengan perolehan suara yang cukup ketat, kubu yang dinyatakan kalah harus punya sikap ekstralegawa.
Mayoritas quick count alias hitung cepat lembaga survei telah menunjukkan kemenangan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla. Namun, juga berdasar hitung cepat lembaga penyigi suara, kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa masih yakin bahwa kemenangannya di depan mata.
Dengan klaim kemenangan masing-masing kandidat, hasil rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang paling lambat diumumkan 22 Juli mendatang menjadi penting dan ditunggu-tunggu. Namun, bukan hasilnya saja yang penting.
Penghitungan suara di setiap jenjang rekapitulasi pun menjadi lebih utama. Dengan proses yang transparan, setiap pasangan calon dan pendukungnya diharapkan bisa ikhlas menerima. Apa pun hasilnya.
Prabowo Subianto menyatakan akan tetap berpegang kepada komitmen untuk menghormati apa pun keputusan rakyat. Dalam rekaman wawancara dengan BBC Indonesia, Jumat malam 12/7) Prabowo memastikan komitmennya tersebut.
’’Saya berkali-kali ngomong. Sejak pendaftaran di KPU, saat dapat nomor urut, saat deklarasi kampanye, apa pun keputusan rakyat saya hormati,’’ ujarnya.
Menurut Prabowo, dirinya tidak pernah berhenti menyatakan itu. Selama kampanye pun dia tidak pernah lupa menyampaikan poin penghormatannya kepada suara rakyat. Prabowo menegaskan bahwa jabatan presiden bukanlah tujuan. Yang utama ialah mengemban amanat rakyat melalui jabatan tersebut. Karena itu, segala proses harus dipastikan melalui hukum yang berlaku.
’
’Kalau terbukti secara hukum saya kalah, tentunya saya hormati. Saya tidak mau terima mandat kalau mandat itu tidak sah. Tetapi, sebaliknya, kalau ada rekayasa untuk tidak menghormati bukti hukum, ya itu yang saya tidak akan terima,’’ tegasnya.
Tjahjo Kumolo, ketua Tim Pemenangan Nasional Jokowi-JK, juga menegaskan komitmen siap menang dan siap kalah. Hal tersebut, menurut dia, tidak perlu diperdebatkan karena sudah menjadi hal biasa dalam kompetisi.
Namun, dia menambahkan bahwa saat ini ada hal penting yang membutuhkan lebih banyak perhatian. Yaitu, pengamanan suara dukungan pemilih kepada Jokowi-JK dari tempat pemungutan suara (TPS) hingga ke pusat.
KOMITMEN siap kalah yang dilontarkan pasangan calon dan para pendukungnya benar-benar diuji dalam pemilihan umum presiden dan wakil presiden (pilpres)
- PBH Peradi: Penerima Probono Bukan Hanya Warga Miskin
- Rayakan Natal, Bank Mandiri Bagikan Lebih 2 Ribu Paket Bantuan di Seluruh Indonesia
- PINTAR Kantongi Lisensi Resmi sebagai P3MI, Hubungkan Indonesia ke Dunia
- KepmenPAN-RB 634 Tahun 2024 Senjata Honorer TMS & Belum Melamar, Cermati 11 Ketentuannya
- H-5 Nataru, ASDP Ingatkan Pengguna Jasa Mempersiapkan Perjalanan dengan Matang
- GP Ansor Advokasi Rizal Serang yang Diduga Menerima Perlakuan Arogansi Oknum Aparat