Tim Sukses

Dahlan Iskan

Tim Sukses
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Ternyata pramugari menaikkan penutup di sebelah kursi saya. Juga menutup pintu geser sebelah tumpuan kaki saya.

Sedang pembatas dengan kursi sebelah sudah dinaikkan sebelum saya masuk pesawat. Jadilah tempat duduk saya seperti kamar kecil: 2x1 meter.

Saya tidak tahu siapa di sebelah: cewek atau cowok.

Setelah ke kamar kecil, gosok gigi dan tayamum, saya kembalikan tempat tidur menjadi tempat duduk. Lalu minum air putih satu botol.

Saya pun ingat pesan orang tua: bergerak.

Semua penumpang masih tidur.

Semua biliknya masih gelap.

Kalau saya mondar mandir di lorong pun tidak akan ada yang melihat. Lorong ini seperti koridor apartemen yang pintunya ditutup semua.

Kami pun gagal reuni lima tahunan di rumah John Mohn di Kansas. Untung ada Lia di New York. Juga suami Lia: James Sundah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News